JAKARTA - Dalam rangka mendukung program Pemerintah untuk pembiayan pembangunan melalui penjualan Obligasi RItel Indonesia (ORI) 014 2017, Bank DKI melakukan kerjasama dengan Trimegah Securities untuk penjualan ORI.
Penandatanganan ini diwakili oleh Direktur Keuangan Bank DKI, Sigit Prastowo dengan Direktur Utama Trimegah Securities, Stephanus Turangan di Jakarta.
Direktur Utama Bank DKI Kresno Sediarsi menuturkan bahwa Bank DKI memilih bekerjasama dengan Trimegah Securities karena merupakan satu satunya perusahaan efek yang menjadi agen penjual ORI 014.
"ORI dipilih karena merupakan produk investasi yang relatif aman untuk dapat ditawarkan ke nasabah individu sebagai alternatif investasi yang menarik. Selain itu dengan penjualan ORI 014 diharapkan dapat meningkatkan pendapatan fee based income bagi Bank DKI," kata Kresno dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Rabu (13/9/2017).
Baca Juga: Waduh, Mulai 14 Agustus Tak Ada Lagi Kantor Bank DKI di Luar Pulau Jawa
Pemesanan ORI dapat dilakukan mulai dari tanggal 29 September 2017 mendatang hingga 18 Oktober 2017. Peminat ORI dapat langsung mendatangi kantor Cabang dan Cabang Pembantu Bank DKI untuk melakukan pemesanan ORI 014 sesuai dengan jangka waktu penawaran.
Adapun nilai nominal per unit yang ditawarkan adalah sebesar Rp1 juta dengan minimum pemesanan sebesar Rp5 juta dan kelipatannya serta maksimum pemesanan adalah sebesar Rp3 miliar. Untuk pembelian ORI dalam jumlah besar yaitu diatas 100 juta akan diberikan program pemasaran yang menarik.
Baca Juga: Tak Perlu Antre, Kini Bayar Pajak Kendaraan Nontunai Lebih Mudah
Persyaratan untuk pemesanan cukup mudah, di mana nasabah mengisi formulir pemesanan dengan melampirkan fotokopi KTP yang masih berlaku serta NPWP, dan menyediakan dana di rekening Bank DKI sejumlah ORI 014 yang dipesan.
"Jadi penjualan ORI 014 merupakan salah satu upaya Bank DKI untuk membantu pembangunan nasional sekaligus memenuhi kebutuhan nasabah segmen menengah ke atas akan instrumen investasi yang aman, menarik dan bersaing," tukasnya.
Sebelumnya, Pemerintah Republik Indonesia berencana menerbitkan obligasi ritel Indonesia (ORI) 014 dengan nilai sekitar Rp20 triliun.
Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Loto Srinaita Ginting, mengungkapkan, nilai penjatahan saat ini belum masuk dari agen penjual. Perkiraan sementara pemerintah, nilai yang diterbitkan sekitar Rp15 triliun-Rp20 triliun.
"Angka pasti, nanti pas peluncuran akan dapat. Kalau penentuan yield, akan tergantung pada 27 September 2017," ungkapnya di Gedung Bursa Efek Indonesia.
Loto mengungkapkan, nilai yield yang ditawarkan kepada investor akan sangat bergantung pada secondary market. Dia mengharapkan agar yield pasar obligasi lebih stabil.
Pada tahun lalu, pemerintah merilis surat utang ritel ORI 013 dengan nilai penjualan Rp19,691 triliun, atau lebih rendah 1,57% dari target awal senilai Rp 20 triliun. Pemerintah penetapkan ORI 013 bertenor tiga tahun dengan kupon 6,6% . Penjualan ORI ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan APBN
(Dani Jumadil Akhir)