JAKARTA - BPJS Ketenagakerjaan sejak Agustus 2017 telah mendapatkan amanah untuk menjaring Tenaga Kerja Indonesia (TKI) agar bisa menjadi pesertanya. Pasalnya dari data yang ada di Pemerintah, jumlah TKI yang formal tercatat sebanyak 1,5 juta orang.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto mengatakan, sejak Agustus lalu sudah ada 70.000 TKI dalam negeri yang baru akan berangkat terdaftar menjadi peserta. Namun untuk TKI yang ada di luar negeri baru sedikit sehingga pihaknya mengajak CIMB Niaga untuk bersinergi agar memudahkan TKI melakukan pendaftaran, pembayaran hingga perpanjangan.
"Rekan-rekan kita yang di luar negeri untuk mendaftarkan di BPJS Ketenagakerjaan cukup mengakses portal kita dan mereka bisa daftar secara elektronis dari internet. Kemudian pembayarannya melalui platform yang dimiliki oleh CIMB Niaga," ungkapnya di Gedung CIMB Niaga, Jakarta, Selasa (26/9/2017).
Baca Juga: Incar 1,5 Juta TKI Jadi Peserta, BPJS Ketenagakerjaan Gandeng CIMB Niaga
Menurutnya, jaminan sosial kerja BPJS tidak hanya untuk jaminan kematian dan jaminan kecelakaan tapi ada juga jaminan hari tua. Namun dari 3 program ini, dua diantara adalah keharusan dan untuk pekerja di Indonesia akan langsung didaftarkan oleh perusahaan tapi untuk TKI agak sulit karena harus mendaftar sendiri.
Karena hal ini lah BPJS Ketenagakerjaan menggandeng pihak perbankan agar membantu para peserta khususnya peserta jaminan hari tua untuk mempermudah mendaftar dan membayar. Karena jaminan hari tua bersifat pilihan maka peserta harus membayar sendiri maka akan sulit.
"Sehingga kita ajak kerjasama dengan bank-bank untuk mengajak nasabah dari TKI ini dan dibuatkan alat auto debet sehingga saudara-saudara kita, TKI itu akan bisa menabung untuk hari tuanya. Dan kemudian untuk pembayaran yang program wajib kecelakaan dan kematian ini kalau yang di luar negeri kan ada satu mekanisme transfer antar negara, nah ini juga akan ada kendala," jelasnya.
Baca Juga: Kejar Rp55 Triliun dan 25,2 Juta Peserta, BPJS Ketenagakerjaan 'Sentil' Kanwil
Lanjut Agus, yang sering menjadi kendala dan mempersulit peserta adalah proses pembayaran dari luar negeri ke dalam negeri. Sehingga bekerja sama dengan Bank swasta seperti CIMB Niaga yang mempunyai cabang di luar akan mempermudah.
"Kalau hanya mengirim dana dari luar negeri ke Indonesia itu saya kira mudah tapi bagaimana mengintegrasikan sistem yang ada di luar negeri dengan sistem yang ada di Indonesia di BPJS Ketenagakerjaan inilah merupakan tantangan. Inilah sekarang kita bangun sama-sama CIMB Niaga," tukasnya.
(Dani Jumadil Akhir)