TUNIWS - Menteri Luar Negeri Tunisia Khemaies Jhinaoui mengkonfirmasi bahwa dia telah menerima sebuah proposal dari Indonesia untuk membangun sebuah kemitraan perdagangan bebas antara kedua negara.
Jhinaoui membuat pernyataan itu selama kunjungan rekannya dari Indonesia, Menlu Retno Marsudi. Dia mengatakan bahwa kedua belah pihak bertujuan untuk memperkuat kerja sama bilateral melalui Komite Bersama Tunisia-Indonesia yang telah memulai operasi setelah penangguhan sembilan tahun.
Kedua menteri sepakat untuk meningkatkan kerjasama bilateral yang saling menguntungkan di bidang perdagangan, investasi, pendidikan, pelatihan diplomatik dan perang melawan terorisme.
Baca Juga: Didatangi Mendag Australia, Menteri Enggar Bakal Bujuk Percepatan Kerjasama Ekonomi
Menurut Menlu Retno Marsudi, kunjungannya saat ini akan mendorong perolehan potensi investasi baru sebagai bagian dari proyek kemitraan pemerintah-swasta di kedua negara. Volume perdagangan saat ini antara Tunisia dan Indonesia adalah antara 120 juta hingga 150 juta dinar (antara USD48 juta hingga USD60 juta).
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Indonesia Enggartisto Lukita bertemu dengan Menteri Perdagangan, Pariwisata dan Investasi Australia Steven Ciobo hari ini di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, kedua Menteri turut membahas perkembangan perundingan Indonesia-Australua Comperhensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).
Baca juga: Hapus Tarif Bea Masuk, Mendag Australia: Saling Menguntungkan
Selain itu, keduanya juga membahas mengenai isu-isu perdagangan antar kedua negara. Salah satunya adalah penghapusan dan pemangkasan bea masuk ke.masing-masing negara.
(Martin Bagya Kertiyasa)