Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Konsep Badan Usaha Milik Rakyat Cocok untuk Kembangkan Industri Sawit, Apa Itu?

Giri Hartomo , Jurnalis-Kamis, 05 Oktober 2017 |17:03 WIB
Konsep Badan Usaha Milik Rakyat Cocok untuk Kembangkan Industri Sawit, Apa Itu?
Tanri Abeng (Foto: Giri Hartomo/Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Indonesia dengan luas wilayahnya memiliki potensi besar untuk mengelola sektor pertaniannya, perkebunan hingga perhutanan. Namun sayangnya, dengan potensi yang begitu besar, pemerintah belum betul-betul bisa memanfaatkannya secara maksimal dan profesional.

Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Tanri Abeng mengatakan, untuk mengelola komoditas pertanian maupun perkebunan secara profesional, konsep Badan Usaha Milik Rakyat (BUMR) menjadi yang paling tepat. Konsep ini dinilai sangat efektif karena sang pemilik lahan dan petaninyalah yang mengelola langsung usahanya dalam sebuah korporasi.

 Baca juga: Keren! Profil Industri Kelapa Sawit Para Petani Kecil Diangkat ke Dunia

Konsep tersebut bahkan sudah terlebih dahulu diterapkan di Malaysia. Dan hasilnya pun bisa terlihat sangat menjanjikan.

“Di Malaysia sudah ada sejak 1959 namanya Felda. Di sektor sawit. Sampai sekarang Felda terbesar di dunia. Sama konsepnya.” ujarnya saat ditemui di Hotel Le Merindie, Jakarta, Kamis (5/10/2017).

Baca juga: Pemerintah Beri Bantuan Peremajaan 4.000 Hektar Kebun Sawit

Tak hanya pada pertanian, potensi yang cukup besar lainnya berada di sektor perkebunan sawit. Saat ini perkebunan rakyat memiliki porsi 41% dibandingkan 59% milik perusahaan besar.

Dengan potensi begitu besarnya lanjut Tanri, pemerintah harus memfasilitas pembentukan struktur manajemen yang baik di level petani karena sistem koperasi yang ada saat ini tidak berjalan. Dengan terbentuknya perusahaan rakyat, maka penyaluran kredit perbankan menjadi lebih mudah.

 Baca juga: Wah, Indonesia Siap Pasok 8 Juta Ton Minyak Sawit ke Eropa

"Indonesia jauh lebih besar potensinya karena kebun rakyat khususnya yang sawit. Di karet juga itu 94% masih rakyat punya, hanya 6% saja kebun besar, cuma tidak diorganisir," jelasnya.

Namun lanjut Tanri, dibutuhkan setidaknya tiga elemen dalam pembentukan BUMR. Ketiga elemen tersebut yakni struktur korporasi, kemudian sistem manajemen, dan ketiga, keterampilan sumber daya manusia.

"Saat ini baru berdiri satu unit BUMR di bidang pangan di Sukabumi," ucapnya.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement