JAKARTA - PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) atau Inalum berencana membangun pabrik baru di Kalimantan Utara (Kaltara). Untuk tahap pertama perseroan menganggarkan biaya investasi sebesar USD2 miliar atau Rp26,5 Triliun (kurs Rp13.286 per USD)
Direktur Operasional dan Pengembangan Bisnis Inalum Sahala Hasoloan Sijabat menerangkan, Inalum akan membangun smelter di Kaltara dengan produksi tahap awal 500.000 ton. Alasan pemilihan Kaltara sebagai tempat investasi karena energi terbarukan di sana murah.
"Potensi PLTA besar, banyak sungai, contoh sungai Kahayang yang mampu menghasilkan daya listrik sebesar 6.000 mw. Di sungai itu dibangun 5 PLTA. Dalam sungai 8-12 meter lebar 300 meter, jadi potensi hasilkan energi listrik luar biasa,"ujarnya, di Energy Building, Jakarta, Jumat (13/10/2017).
Baca juga: Jadikan Inalum Holding Pertambangan, Budi Gunadi: Kita Ingin Jadi Perusahaan Dunia
Dia mengatakan, Pemerintah Provinsi Kaltara turun mendukung pengembangan investasi di daerahnya. Untuk lahan industri disiapkan 26.000 hektare, di mana 800 hektar disepakati untuk membangun pabrik Inalum.