William melanjutkan, perkembangan e-commerce di Indonesia, masih sangat tertinggal. Sehingga pertumbuhan e-commerce masih bisa digenjot terutama dengan kenajuan teknologi yang sangat pesat.
Baca Juga: Transaksi Online Ditargetkan USD130 Miliar, Pengusaha E-Commerce "Kerutkan Dahi"
"Di Amerika dan China angkanya sudah capai 14%. 1 dari 7 transaksi sudah dilakukan secara online," imbuh dia.
Namun William meyakini, Indonesia memiliki kemampuan untuk mengejar ketertinggalan tersebut. Namun, kendala yang masih membelit sektor e-commerce adalah keterbatasan sumber daya manusia (SDM). Padahal, lanjut dia, persaingan e-commerce tidak hanya dengan e-commerce lokal tapi juga gempuran e-commerce internasional. Perusahaan raksasa e-commerce internasional, bisa saja masuk ke Indonesia dengan talenta yang sangat luar biasa.
"Hanya masalah waktu Indonesia bisa mencapai itu. Misalnya di negara Tiongkok, dari 1% ke 10% hanya butuh waktu 5 tahun," tukas dia.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)