JAKARTA - Kondisi Sungai Citarum yang makin tercemar oleh limbah mendapatkan perhatian dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan.
Luhut pun mengaku telah membahas ihwal limbah Sungai Citarum dalam Pertemuan Tahunan IMF dan Bank Dunia (IMF-WB) di Washington DC. Upayanya tersebut, disambut baik oleh seluruh anggota forum tahunan IMF-WB.
Baca juga: Sri Mulyani di Washington: Cyber Crime Jadi Pembahasan Serius!
Luhut mengatakan, perihal limbah Sungai Citarum bakal menjadi bahasan dalam pertemuan tahunan IMF WB di Bali tahun depan.
"Mereka mau melakukan asistensi. Nanti saat annual meeting IMF-World Bank, kita manfaatkan untuk penyelesaian marine debris. Untuk kepentingan nasional," ujarnya di Kantor Kementerian Bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (17/10/2017).
Dia menjelaskan, limbah yang ada di Sungai Citarum disumbang oleh 300 perusahaan yang ada di sekitar sungai. Kondisi ini yang menyebabkan Sungai Citarum menjadi sungai terkotor di dunia.
Baca Juga: IMF Proyeksi Ekonomi Dunia 2018 Tumbuh 3,7%, Sri Mulyani: Waspada Risiko Global!
Hal itu, menurutnya harus segera diatasi lantaran berdampak negatif bagi masyarakat.
"Sungai ini melintasi 25 juta penduduk Jawa Barat dan DKI Jakarta, padi yang dialiri dari sungai ini juga berbahaya. Kalau terkontaminasi, dimakan bisa jadi masalah," kata Luhut.
Penanggulangannya nanti, lanjut Luhut, akan diatasi melalui pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Luhut mengharapkan Pemerintah Daerah Jawa Barat turun tangan dalam hal ini.
"Nanti dibuat IPAL baru yang lebih banyak. Penanganan dari Gubernur Jabar dengan kami akan terintegrasi," tegasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)