JAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memahami maksud pemerintah menggelar pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia di Bali pada Oktober 2018. DPR mendapat penjelasan dari Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
"Pembicaraan Pak Luhut dengan kami menjelaskan proses Indonesia mencalonkan menjadi tuan rumah pertemuan IMF dan Bank Dunia pada 2018. Kita sampaikan proses ini mulai 2014 September, jadi pada akhir sebelum Pres SBY ingin jadi tuan rumah IMF-Bank Duni 2018 itu disampaikan," ujar Sri Mulyani, di Gedung DPR RI Jakarta, Kamis (19/10/2017).
Baca Juga: Pertemuan di Washington Bisa Bikin Subur Pertumbuhan Ekonomi Global
Usai melakukan pertemuan sekira 1 jam dengan Ketua DPR Setya Novanto, Sri Mulyani mengatakan, Indonesia terpilih dari menjadi tuan rumah annual meeting IMF-Bank Dunia usai melewati seleksi dari 20 negara.
"Pada sore hari ini disampaikan Pak Luhut sebagai Ketua Nasional dengan pimpinan DPR untuk menyepakati agar Indonesia menjadi tuan rumah dengan baik," paparnya.
Dia menerangkan, ada sejumlah alasan mengapa kegiatan ini penting bagi Indonesia. Terutama menyangkut isu yang akan dibahas baik pembangunan infrastruktur maupun kepentingan Indonesia di dalam menjelaskan program-program pemerintah.
"Pak Luhut sampaikan aspek-aspek dari sisi anggaran tersebut dan apa harapan yang bisa dimanfaatkan dari penyelenggaraan tersebut termasuk penggunaan hotel di Bali selama 7 hari oleh 15.000 dan pengeluaran yang mereka lakukan, dan belanja peserta IMF-Bank Dunia," ujar dia.
Baca Juga: Janji Lagarde ke Menko Luhut: Dia Mau Berenang di Bali
Kemudian, dalam pertemuan tersebut pemerintah akan memperbaiki berbagai macam infrastruktur yang tidak hanya untuk acara ini. Tapi secara tidak langsung infrastruktur ini terbangun yang nantinya akan dipakai masyarakat Indonesia sendiri.
Manfaat lainnya Indonesia akan tawarkan 5 destinasi pariwisata. Di mana dalam pertemuan di Washington sudah ada peminat dari para peserta yang sesudah annual meeting akan tinggal lebih lama dan kunjungi tujuan pariwisata di Indonesia.
Baca Juga: Sri Mulyani: IMF dan World Bank Ikut Pantau Perkembangan Status Gunung Agung
"Jadi itu yang didapatkan, Allhamdulillah tadi pimpinan DPR bersama Banggar memahami apa yang disampaikan pemerintah. Untuk proses selanjutnya, dari sisi penganggaran kita akan menggunakan UU APBN 2018 nanti 2 minggu ke depan Insyaalah akan disetujui oleh dewan dan pelaksanaan akan di awasi," tambah dia.
Terkait dengan status Gunung Agung di Bali, Sri Mulyani menegaskan, pemerintah masih gunakan skenario Bali karena itu ditetapkan oleh kepanitiaan Washington IMF-Bank Dunia.
"Mengenai ada berbagai masalah yang terjadi dengan Gunung Agung kita akan bahas dengan tentu saja WB dan IMF yang memiliki acara, sehingga semoga Gunung Agung tidak jadi meletus, karena kemarin sudah menurun aktivitasnya," tukasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)