JAKARTA - SKK Migas mencatat capaian kinerja produksi minyak dan gas bumi (migas) 2017 rata-rata di atas 90% dari target masing-masing. Untuk minyak produksi hingga akhir September atau triwulan III 2017 mencapai 797 mbopd dan gas 1.934 mboepd.
Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi mengatakan, untuk capaian kinerja penahanan laju penurunan produksi 2017, realisasi mencapai 3% dari target di bawah 5%. Jadi apa yang sudah dilakukan tahun ini sudah tercapai.
Kemudian peningkatan cadangan migas sampai triwulan III mencapai 50,90% dari target 60%. Artinya peningkatan ini masih belum mencapai target.
Baca Juga: Penuhi Pasokan Gas RI, Arcandra Tahar: Teknologi FSRU adalah Sebuah Kebutuhan
"Mudah-mudahan kalau ada POD disetujui misalnya genting itu nanti akan mencapai target," ujarnya, di Ruang Damar, Gedung Heritage Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (27/10/2017).
Kemudian untuk lifting migas capaiannya sesuai target. Untuk minyak target 815 ribu barel per hari, sekarang mencapai 797 ribu atau 98%. Begitu pun pada gas, target 1.965 mboepd, sekarang mencapai 1.934 mboepd atau 98%.
"Jadi untuk lifting migas semua seuai target," tuturnya.
Baca Juga: Top! Kementerian Perindustrian-ESDM Sepakat Berantas Calo Gas
Dia melanjutkan untuk pembayaran skema bagi hasil cost recovery, dari anggaran yang disiapkan dalam APBNP 2017 USD10,71 miliar, pembayaran sampai September sebesar USD7,76 miliar atau 73%.
"Ini masih hijau akhir September 2017 sudah 75%. Cost recovery beban 73%. Jadi ini sesuai yang diinginkan di mana cost recovery bisa serendah mungkin," tuturnya.
Sementara itu untuk realisasi penerimaan negara dari sektor migas, sampai September mencapai USD9,59 miliar dari target dalam APBNP 2017 sebesar USD12,20 miliar. Capaian ini tentu sudah melampaui target atau sudah 79%.
"Ini juga hijau karena akhir Desember 75%. Kalau penerimaan negara diinginkan setinggi-tingginya," imbuh dia.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)