JAKARTA - PT MRT Jakarta hari ini melakukan pemasangan box girder terakhir untuk jalur layang. Pemasangan ini menandai seluruh jalur layang maupun bawah tanah MRT Jakarta sudah tersambung.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar mengatakan secara teknis, pembuatan struktur jalur layang sepanjang 9.810 meter dilakukan dengan membangun viafycr (jembatan yang tersusun dari spans) yang terhubung dengan tiang kolom. Viaduct sendiri terdiri dari lima bagian yaitu struktur fondasi, pile cap, pier column, piergead dan box grider.
"Seluruh jalur layang kini telah tersambung dengan dipasangnya box girder terakhir di seberang RS Siloam, Jalan Kartini, Cilandak, Jakarta Selatan. Momentum ini menandakan bahwa keseluruhan jalur MRT Jakarta dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI telah terhubung," ujarnya saat ditemui di Kantor Side MRT Lebak Bulus, Jakarta, Selasa (31/10/2017).
Baca juga: Pengerjaannya Sudah 83,07%, MRT Dijadwalkan Beroperasi Juli 2018
Menurut William , hingga bulan Oktober 2017 progres pengerjaan MRT sudah mencapai 83,07%. Angka terus mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan bukan September 2017 yang baru mencapai 80,15%.
Pencapaian 83,07% adalah rincian dari pekerjaan stasiun layang MRT Jakarta yang mencapai 74,64%. Sementara itu, stasiun bawah tanah yang progresnya sudah mencapai 91,57%.
"Progres kita overall 83,07%. Nanti akhir tahun targetnya 90%. Juli 2018 akan selesa," jelasnya.
Baca juga: Simak! Menko Darmin Bentuk Tim Khusus Percepat Pembangunan MRT
Sebagai informasi, Pada fase satu ini, panjang akan jalur Lebak Bulus - Bundaran HI adalah 16 kilometer (km). Total tempuh rute fasilitas satu ini adalah 30 menit dengan jarak antar kereta 5 menit sekali.
Kereta ini akan dioperasikan secara otomatis melalui sistem persinyalan Communication based train control (CBTC) yang merupakan teknologi baru di Indonesia. Selain itu rel kereta api MRT Jakarta akan menggunakan Direct Fixation Tracy, Anti Vubration Sleeper, PC Sleeper dan Balasted Track.
(Rizkie Fauzian)