Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Wih, Garuda Indonesia Targetkan Kenaikan Penumpang Australia hingga 19%

Antara , Jurnalis-Jum'at, 03 November 2017 |16:05 WIB
Wih, Garuda Indonesia Targetkan Kenaikan Penumpang Australia hingga 19%
Ilustrasi: Okezone
A
A
A

JAKARTA - Maskapai penerbangan Garuda Indonesia (Persero) menargetkan kenaikan 19% penumpang Australia yang datang ke Indonesia dalam periode kerja sama keempat dengan Tourism Australia November 2017-Juni 2018.

"Kita ingin mempertahankan pertumbuhan jumlah penumpang yang sudah terealisasi lewat kerja sama ini, sekarang dari Australia ke Indonesia itu 17 %, tahun depan kita harapkan naik 18-19 %," kata Direktur Pemasaran dan Teknologi Informasi Garuda Indonesia Nina Sulistyowati usai penandatanganan perpanjangan kerja sama dengan Tourism Australia di Jakarta, Jumat (3/11/2017).

Pada periode kerja sama tahun lalu, dia menyebutkan, pihaknya sudah mengangkut hingga 521.142 penumpang pada periode September 2016 hingga Juni 2017.

Baca juga: Incar Wisatawan Australia, Garuda Perkuat Frekuensi Penerbangan dari Denpasar

Ditambah, lanjut dia, saat ini Garuda memanfaatkan Rute Kangguru, yaitu London-Jakarta-Melbourne untuk menarik sekitar 20-15 % penumpang di mana terdapat satu juta penumpang per tahunnya yang melintasi rute tersebut.

"Tapi, kita tetap mengutamakan 'in bound' (penumpang ke Indonesia) yang lebih banyak, kita manfaatkan Bali karena 80 % wisatawan di pulau tersebut berasal dari Australia," ujarnya.

Dalam kesempatan sama, Regional General Manager South and South East Asia Tourism Australia Brent Anderson menyebutkan dengan adanya kerja sama tersebut, sektor pariwisata Australia meningkat sebesar 16 % setelah sebelumnya selalu meraih double digit.

"Kami menargetkan pertumbuhan sampai 16 % hingga pada Juni mendatang, selain dari Indonesia kita juga mendatangkan penumpang dari India, ini situasi yang sehat bagi kami," katanya.

Baca juga: Naik 216,1%, Garuda Indonesia Kantongi Laba Bersih Rp83,5 Miliar di Kuartal III-2017

Nilai yang didapat dari kerja sama tersebut, Brent menyebutkan hingga mencapai USD1,2 miliar.

"Saya punya tugas untuk mengisi Pesawat dengan orang-orang Indonesia, namun saat ini masih banyak orang Australia yang ke Indonesia dan itu bukan hanya Bali. Itu jadi pekerjaan rumah kami bagaimana mendatangkan turis Indonesia lebih banyak," katanya.

Dia mengatakan pertumbuhan tiap bulannya juga terpantau baik di antara kedua negara dan Asia Tenggara adalah pasar di mana banyak dikunjungi oleh wisatawan Australia.

(Rizkie Fauzian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement