JAKARTA - Kontribusi sektor perumahan terhadap PDB di Indonesia baru sebesar 2,5%-2,8%. Sementara sektor perumahan tersebut erat hubungannya dengan 170 bisnis lainnya. Sehingga masih banyak ruang bisnis yang bisa dikembangkan.
"Kebutuhan rumah baru di Indonesia mencapai 800.000 unit per tahun, sementara kapasitas bangun baru berkisar 250.000-400.000 unit per tahun," kata kata Direktur Bank Bank Tabungan Negara BTN Mahelan R Prabantariksa dalam keterangan tertulisnya.
Mahelan juga berbagi pengalaman seputar digital leadership. Menurutnya, perubahan zaman yang serba cepat dengan era ekonomi digital perlu disikapi dengan hadirnya pemimpin yang dapat dengan cepat beradaptasi untuk mengikuti perubahan itu.
Baca juga:
Jelang Tahun Politik, Investor Properti Cenderung Wait and See
Menhub Bujuk Developer Properti Ekspansi ke Danau Toba dan Kulonprogo
Inovasi menjadi kunci bagi lahirnya sebuah perubahan. Karena itu, dibutuhkan digital leadership. Adapun ciri-ciri digital leadership, yakni menyederhanakan proses pengambilan keputusan, memprioritaskan keragaman dan inklusi, mendengarkan eksekutif muda dan berinvestasi pada teknologi generasi masa depan.
Karena itu, BTN menggandeng MM UGM Yogyakarta untuk membantu pengembangan dan penelitian program pelatihan properti yang diselenggarakan oleh Housing Finance Center (HFC) BTN.
Program sejuta rumah memerlukan dukungan banyak pihak. Untuk menyempurnakan program pelatihan properti yang diselenggarakan HFC BTN dalam mendukung program sejuta rumah, BTN mengajak MM UGM.
"Program sejuta rumah juga butuh sentuhan dunia kampus agar lebih sempurna." kata Mahelan.
Untuk mengoptimalkan dari program pelatihan properti yang sudah jalan saat ini, pihaknya masih memerlukan masukan untuk penyempurnaannya agar benar-benar produk hasil HFC BTN dapat menjadi refleksi dari apa yang selama ini menjadi harapan semua.
(Widi Agustian)