JAKARTA - PT Rimau Multi Putra Pratama Tbk (CMPP) akan melakukan penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias right issue. Dari right issue ini, perseroan menargetkan dana sekira Rp3,41 triliun. Right issue ini, sekaligus menjadi pintu masuk bagi Indonesia Air Asia (IAA) menuju pasar saham Indonesia.
Melansir keterbukaan informasi yang diterbitkan perseroan di situs Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (7/11/2017), seiring dengan akuisisi IAA tersebut, perseroan pun berencana mengubah kegiatan usaha utama menjadi kegiatan usaha menjadi bidang jasa konsultasi bisnis dan manajemen dan perdagangan umum dari sebelumnya bergerak dalam bidang pengangkutan, perbengkelan, industri dan perdagangan umum.
Pasalnya, IAA yang bergerak pada bidang usaha penerbangan komersial berjadwal. IAA memiliki satu kantor pusat dan 15 kantor pelayanan dan penjualan yang tersebar di seluruh kota-kota besar di Indonesia. IAA dimiliki oleh Grup AirAsia, Malaysia, maka IAA memiliki akses untuk melakukan penjualan tiket di lebih dari 18 negara dan 109 kota di benua Asia dan Australia.
IAA akan melakukan penambahan armada pesawat dengan menggunakan skema pembiayaan sewa operasi, dan/atau sewa pembiayaan. Sumber dana yang akan digunakan untuk memenuhi skema pembiayaan tersebut adalah dengan menggunakan kas IAA. Saat ini total kas IAA adalah sebesar Rp198 miliar.
Sekadar informasi, CMPP akan menerbitkan 13,64 miliar lembar saham baru dengan nilai nominal Rp250 per saham. Perseroan pun memiliki pembelian siaga, yakni PT Fersindo Nusaperkasa (FN) dan AirAsia Investment Ltd. (AIL).