JAKARTA - Melesat dari prediksi, kinerja saham anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak secemerlang seperti yang diprediksi. Kondisi ini diyakini diakibatkan oleh harga saham awal yang dipatok terlalu tinggi.
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulisito menyarankan, perusahaan BUMN menghitung harga saham IPO dengan potongan 20% dari harga maksimum IPO, untuk anak perusahaan yang akan masuk ke pasar modal. Sehingga, memberikan investor ruang lebih lebar untuk meraih keuntungan yang tentunya juga akan menjadi daya tarik dari saham anak BUMN sendiri.
Tito meyakinkan, dengan memberikan potongan harga, anak BUMN tidak akan merugi. Menurutnya, anak usaha BUMN tersebut dapat mengambil untung melalui Penawaran Umum dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue.
"Nih IPO maksimum price potong dong diskon 20% kasih investor untung, nanti right issue baru ambil untung. Jangan maksimum price malah ditambah," kata Tito di Gedung BEI, Jakarta, Senin (13/11/2017).
Baca Juga: Bos BEI ke Menteri Rini: Jangan Lupa Bu, Go Public BUMN