Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Cetak Rekor Baru, Harga Bitcoin Tembus Rp108 Juta

Efira Tamara Thenu , Jurnalis-Selasa, 21 November 2017 |13:37 WIB
Cetak Rekor Baru, Harga Bitcoin Tembus Rp108 Juta
Ilustrasi Bitcoin. (Foto: Reuters)
A
A
A

JAKARTA – Nilai tukar Bitcoin kembali mencatatkan rekor tertinggi mencapai USD8 ribu atau sekira Rp108 juta jika mengacu kurs Rp13.500 per USD. Nilai tukar kriptocurrency ini sempat terpuruk seminggu kemarin, seiring dengan ditolaknya mata uang digital ini di berbagai negara.

Namun, Bitcoin berhasil mencetak mencapai puncaknya di USD8.263, berdasarkan data dari website industri CoinDesk. Nilai tukar Kriptocurrency pun sudah naik 2,3% menjadi USD8.216.

Pemilik Standpoint Research Ronnie Moas mengatakan, kriptocurrency dapat terus naik lebih tinggi karena banyak pertumbuhan positif selama lima bulan terakhir dan beberapa kendala yang telah diselesaikan berkaitan dengan Bitcoin.

Melansir CNBC, Padahal, pada akhir pekan kemarin harga Bitcoin terjun bebas ke USD5.500 dan mencapai titik terendahnya, sebelum rebound ke rekor tertingginya dan menandai kenaikan harga kriptocurrency lebih dari 47%.

Penurunan harga Bitcoin terjadi karena migrasi jaringan Bitcoin, SegWit2x, yang direncanakan pada 16 November, telah dibatalkan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan laju transaksi dari Bitcoin yang semakin melamban beberapa tahun ini. Jika pembaruan terjadi, diyakini akan menyebabkan “hard fork,” yang menyebabkan perputaran pembentukan Bitcoin baru.

Namun, ada beberapa berita positif yang mendukung harga Bitcoin. Masalahnya, peraturan yang menguntungkan di Jepang telah berhasil mengimbangi tekanan dari regulator di beberapa negara, termasuk China dan Korea Selatan.

Di sisi lain, CME Group mengumumkan rencana untuk memperkenalkan kontrak berjangka Bitcoin, yang dapat lebih membantu investor institusi untuk terlibat dalam kriptocurrency. CEO CME Terry Duffy mengatakan bahwa produk berjangka akan tersedia pada minggu kedua Desember.

Lantaran menjadi aset yang volatil karena bergerak dalam spekulasi, banyak analis menilai Bitcoin menjadi aset yang bisa membuat Bubble. Salah satunya adalah CEO JP Morgan Chase Jamie Dimon, yang menyebut investasi Bitcoin sebagai penipuan.

Dia pun menyebut investor Bitcoin sebagai “investor bodoh”. Sementara UBS, melihat Bitcoin sebagai aset spekulasi yang berpotensi menyebabkan bubble.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement