JAKARTA - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memprediksi penerbitan surat utang makin agresif tahun depan. Pefindo memproyeksi angkanya mencapai Rp155 triliun hingga Rp158, 5 triliun yang terdiri dari Medium Term Note (MTN), Obligasi, dan sukuk.
"Dengan asumsi kondisi makro tetap sesuai dengan proyeksi 5,1% hingga 5,4%, inflasi terkendali, suku bunga stabil maka penerbitan surat utang di 2018, perkiraan Pefindo, ada di range Rp155 triliun-Rp158, 5 triliun," ujar Analis Pefindo Hendro Utomo di Kantor Pefindo, Jakarta, Selasa (21/11/2017).
Selain kondisi makro,penerbitan surat utang tahun depan juga bakal dipengaruhi oleh jatuh tempo surat utang, sehingga diyakini akan banyak emiten yang melakukan refinancing untuk menutup jatuh tempo utang melalui penerbitan utang baru.
Baca Juga: Investor Lokal Masih Jadi 'Raja', Kepemilikan Asing di Pasar Obligasi Baru 6,51%
Sementara hingga Oktober 2017 ini, Pefindo mencatat penerbitan surat utang sudah mencapai Rp137 triliun. Dalam mandate Pefindo, Hendro menyebutkan masih ada sekira Rp26,8 triliun surat utang yang belum diterbitkan. Terdiri dari MTN sebesar Rp14,1 triliun, obligasi Rp7,8 triliun. Selain itu, masih ada mandate rencana realisasi Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) sebesar Rp3,4 triliun, serta PUB baru sebsar Rp1,3 triliun.