Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Akhir Pekan, Menhub Pasang Stiker ke Taksi Online

Giri Hartomo , Jurnalis-Sabtu, 25 November 2017 |14:10 WIB
Akhir Pekan, Menhub Pasang Stiker ke Taksi Online
Foto: Menteri Perhubungan (Giri/Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi hari ini melakukan pemasangan stiker pada taksi online di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta. Dirinya menempelkan stiker pada 3 jenis mobil angkutan online, mulai dari Go-Car, Grab, hingga Uber.

Sebelum proses penempelan dilakukan, Menhub meminta para driver untuk memperlihatkan berbagai persyaratan yang sudah mereka penuhi. Seperti buku KIR hingga SIM A.

Setelah dirasa memenuhi syarat, Menhub Budi langsung menempelkan stiker tersebut di bagian belakang mobil. Dirinya menempelkan stiker di kaca belakang mobil.

Baca juga: Soal Taksi Online Berstiker, Menhub: Pasti Aman!

"Ya, ini lengkap syarat-syaratnya semua ya," ujarnya menunjukkan SIM dan buku KIR seorang driver taksi online yang mobilnya akan dipasangi stiker, di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Sabtu, (25/11/2017).

Setelah melalui proses pemasangan stiker, mobil-mobil tersebut menjadi angkutan taksi resmi. Artinya mobil tersebut sudah aman untuk beroperasi. "Pemasangan stiker adalah menandakan bahwasannya kita harus menampilkan diri sebagai taksi, supaya bisa berbeda dengan mobil pada umumnya," jelasnya.

Baca juga: Wajib Tempel Stiker, Driver Taksi Online: Kenapa Harus Ukuran Besar?

Setelah melakukan pengecekan, kedepannya menteri Budi juga akan segera memberlakukan aturan taksi online lainya. Seperti tarif batas atas, bawah hingga kuota.

"Pemberlakuan pembatasan tarif batas bawah dan tarif batas atas juga segera kita lakukan. Ini adalah upaya kita membuat aturan 108 (Peraturan Menteri Perhubungan 108/2017) mengakomodasi kesetaraan. Agar taksi aplikasi dan konvensional mempunyai hak yang sama," jelasnya.

Baca juga: Ini Bedanya Uji KIR Taksi Online dengan Kendaraan Umum Lainnya

Pada saat yang sama, Budi juga melakukan pemasangan stiker pada bus angkutan darat, sebagai tanda bus tersebut laik jalan. Kesiapaan bus menjadi perhatian pemerintah mengingat masa libur panjang Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 akan segera tiba.

"Hari ini ada rampcheck. Kita tahu kecelakaan itu menduduki nomor satu pembunuh di seluruh dunia dan juga di Indonesia. Tahun 2016-2017 kita sudah punya upaya rampchek dan dampak nya tinggi sekali dapat menurunkan 20% sampai 30% kecelakaan. Tahun ini kita harapkan dapat menurun lagi,” tandasnya.

(tro)

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement