JAKARTA - Perkembangan industri 4.0 atau industri yang mengandalkan robot terus berkembang di Indonesia. Salah satu perusahaan asal Amerika Serikat (AS) Mattel yang bergerak pada produksi mainan sudah menerapkan konsep tersebut.
"Menjelang Natal mainan anak banyak diproduksi. Mattel, boneka Berbie 60% produksinya di Cikarang. Kemudian mainan Hot Wil sudah produksi 50 juta produk setiap tahunnya. Ini hasil dari pabrik industri four poin zero atau robotic," ucap Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (27/11/2017).
Baca juga: Kontribusi Capai Rp224 Triliun, Menperin Usulkan Beri Keringanan Pajak 200% bagi Industri Pengolahan
Airlangga mengatakan, perkembangan industri 4.0 tidak perlu ditakutkan karena akan mengurangi pekerjaan. Industri 4.0 dilakukan oleh industri baru yang harus menyesuaikan dengan kemajuan teknologi.
"Dulu ada komputer kita takut itu gantikan pekerjaan, padahal tidak. Industri 4.0 ini dilakukan untuk mempermudah pekerjaan,"tuturnya.
Baca juga: Sektor Industri RI Masuk Jajaran Elit Dunia, Sejajar dengan Brasil dan Inggris
Airlangga memastikan, industri 4.0 di masing-masing negara memiliki konsep yang berbeda. Meski semua sudah menggunakan teknologi, tapi konsep industri 4.0 tidak menghilangkan 100% pekerjannya.
"Saya ke Surabaya lihat industri mamin, Garuda Food. Mulai dari topping cokelat hingga proses lainnya tidak ada human. Itu operasi sudah bisa melalui laptop. Tapi saya minta ujungnya atau dalam proses pemasangan label tidak dilepas. Jadi industri four points zero ala Indonesia,”tandasnya.
(Rizkie Fauzian)