NEW YORK - Mattel Inc, perusahaan pembuat boneka barbie pada tahun ini mengalami dampak yang cukup buruk akibat pelemahan ekonomi global. Hingga awal Oktober lalu, saham Mattel (MAT) tercatat mengalami penurunan sebesar hampir 40 persen. Hal serupa juga dialami oleh Hasbro yang merupakan saingan Mattel dalam memproduksi mainan anak-anak. Hasbro juga mencatatkan nilai saham yang fluktuatif sepanjang 2015.
Namun, sejak terakhir kali mengalami penurunan nilai saham pada 2 Oktober lalu, Mattel berhasil meningkatkan kembali kinerja perusahaannya. Hal ini terlihat dari peningkatan nilai saham Mattel yang mencapai lebih dari 35 persen. Sementara itu, saham Hasbro justru mengalami penurunan sebesar 8 persen.
Peningkatan nilai saham ini disebabkan oleh gencarnya CEO perusahaan Mattel Chris Sinclair untuk melakukan promosi penjualan menjelang liburan Natal pada berbagai produk yang dihasilkan seperti Barbie, Hot Wheels, Fisher-Price dan Thomas & Friends. Selain itu, Mattel juga telah berjuang untuk meningkatkan nilai penjualannya pada saat kegiatan Black Friday dan Cyber Monday yang merupakan hari belanja terbesar bagi masyarakat AS pada November lalu karena adanya perayaan thanksgiving (Hari Raya untuk mengungkapkan rasa terima kasih pada Tuhan di AS).
"Penjualan kami meningkat secara signifikan dan kami telah memperkuat sektor penjualan pada seluruh bidang ritel dan e-commerce," ujar Sinclair seperti dikutip dalam laman CNN.
Meskipun mengalami peningkatan nilai saham, namun investor tetap harus berhati-hati apabila ingin membeli saham perusahaan Mattel. Pasalnya, secara total saham Mattel telah mencatatkan penurunan sebesar 15 persen pada tahun ini.
Sekadar informasi, pada awal tahun ini Mattel telah menjalin kerjasama dengan perusahaan ToyTalk untuk membuat Hello Barbie, yaitu boneka yang mampu berbicara karena dilengkapi dengan teknologi. Namun, hal ini belum mampu meningkatkan nilai penjualan Mattel karena sepanjang semester I-2015 lalu harus bersaing dengan perusahaan pembuat mainan lainnya seperti Hasbro.(rai)
(Rani Hardjanti)