JAKARTA – Erupsi Gunung Agung menyebabkan kerugian yang terdampak langsung mencapai angka Rp60 miliar. Kerugian ini meliputi bisnis maskapai seperti revenue ground handling, fee navigasi, dan avtur.
Kerugian lainnya datang dari hotel drop, tiket destinasi, wisata drop, belanja souvenir, makanan dan minuman, taksi bandara, outlet vendara, parker bandara, bayaran untuk lokal guide.
Pengamat Penerbangan Arista Atmadjati mengatakan, dampak ekonomi dari erupsi Gunung Agung ini hanya sementara saja. Untuk mengatasinya, dia mempromosikan destinasi lain guna memberikan masyarakat pilihan baru.
Baca Juga: Aktivitas Gunung Agung Meningkat, Garuda Indonesia Batalkan 18 Penerbangan
Meski dampak yang ditimbulkan hanya bersifat jangka pendek, namun jika terus terjadi dampaknya akan sulit dibendung.
“Kalau terlalu sering memang agak merepotkan ya,” ujar Arista kepada Okezone.
Baca Juga: Dampak Erupsi Gunung Agung, Garuda Batalkan 88 Penerbangan
Arista juga menyampaikan terkait rencana Presiden Joko Widodo mengenai 10 Bali baru atau sepuluh destinasi wisata baru seperti di antaranya Danau Toba, Yogyakarta, Raja Ampat, Manado, dan Wakatobi. Dengan terus mempromosikan destinasi lain Arista meyakini hal ini dapat menjadi salah satu cara mengatasi dampak akibat erupsi Gunung Agung ini.
“Kalau sudah bencana alam kan susah. Harus promosikan dan push terus destinasi selain Bali,” jelasnya.
(Dani Jumadil Akhir)