JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bercerita bagaimana dua tahun lalu banyak yang tidak percaya padanya kalau perekonomian Indonesia perlahan membaik. Mereka pesimis pemerintah bisa mendorong kemajuan ekonomi.
Namun saat ini, kata Jokowi, dengan sejumlah data dan peningkatan rating yang diberikan lembaga pemeringkat dunia terhadap Indonesia, diharapkan orang-orang yang sebelumnya tidak percaya ekonomi membaik saat ini sudah mulai percaya.
"2 tahun lalu saya bilang ekonomi kita pelan-pelan membaik, banyak yang enggak percaya. Moga-moga sekarang sudah percaya," kata Jokowi dalam acara Kompas 100 CE0 Forum di Jakarta, Rabu (29/11/2017).
Baca Juga: Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Sri Mulyani Minta BI Jaga Sektor Keuangan
Menurutnya, saat ini para pengusaha sudah mulai mengakui kemajuan di bidang perekonomian saat ini jika dibandingkan dulu.
"Para CEO pasti catat banyak kemajuan di bidang ekonomi yang kita capai seperti pengakuan dunia internasional terhadap ekonomi Indonesia dengan memberi status layak investasi kepada kita pertama kali sejak 1997, dalam 20 tahun diberikan kepercayaan 3 lembaga rating Fitch Ratings, Moody's Investor Service, Standard and Poor's," paparnya.
Selain itu, Jokowi melanjutkan, bahwa Indonesia juga berhasil mendapatkan kepercayaan dari Bank Dunia (World Bank) yang mengakui bahwa kemudahan berbasis di Indonesia semakin membaik hal itu ditunjukkan dengan meningkatnya rating ease of doing business.
Baca Juga: Tantangan 2018 Versi BI, Mulai dari Impor Jasa hingga Teknologi Digital
"Mengenai ease of doing business oleh World Bank, 2017 meningkat dari 106 jadi 91 dan 2018 jadi ke 72. Artinya dalam 2 tahun lompatannya kita naik 34 posisinya. Lompatan yang sangat cepat, ini bukan kata saya tapi World Bank," jelasnya.
Tambah dia, versi United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), Indonesia menjadi negara di posisi ke 4 sebagai negara tujuan investasi. "Negara tujuan investasi Indonesia naik ke 4 dari 8 (pada 2016). Ini kepercayaan yang diberikan ke kita," tandasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)