Menurut Mochtar, sulitnya generasi Milenial di Tiongkok dikarenakan tidak meratanya perekonomian yang ada disana. Sehingga hanya segmen atas saja yang bisa merasakan bagusnya perekonomian Tiongkok.
Sementara generasi Milenial dikalangan bawah sangat kurang merasakan dampak perkembangan ekonomi Tiongkok. Sehingga sulit untuk membeli hunian yang harganya melambung tinggi.
"Kalau di Tiongkok itu perkembangan ekonominya yang pesat itu, itu mereka hanya untuk lapisan yang atas. Tidak untuk lapisan yang bawah. Makanya harganya begitu mahal. Dan ini menjadi suatu unsur sosial yang tidak stabil," jelasnya.
(Rizkie Fauzian)