JAKARTA - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) DKI Jakarta Doni P Juwono menilai, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta butuh inovasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Jakarta. Inovasi tersebut menurutnya yakni pengembangan pada industri pariwisata.
Doni menyatakan, Jakarta memiliki potensi wisata yang sangat tinggi. Bahkan dia menyebutkan Jakarta merupakan destinasi mancanegra kedua setelah Bali.
"Jakarta ini padahal punya kemampuan destinasi yang tinggi. Seperti ada Kepulauan Seribu, Kota Tua, dan revilitasi museum. Kita bahkan destinasi mancanegra kedua setelah Bali," ujar Doni dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Wilayah DKI Jakarta di Hotel Pullman, Jakarta, Selasa (5/12/2017).
Menurut dia, kunjungan wisatasan memang cukup baik, kendati demikian waktu tinggal wisatawan di Jakarta sangatlah rendah. "Lama tinggal 2-3 hari. Ini sangat rendah. Padahal punya kemampuan destinasi," ungkapnya.
Baca juga: Bandara Ngurah Rai Ditutup, Dunia Pariwisata Kehilangan Rp234 Miliar
Selain pariwisata, Doni juga menyarakan Pemprov DKI Jakarta perlu mendorong industri kreatif dan digital. Menurutnya, animasi dan film merupakan industri yang diminati dan memiliki potensi yang tinggi.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan akan mendorong industri pariwisata Ibu Kota. Dalam perencanaannya industri ini akan menyumbang 20% lapangan kerja pada lima tahun mendatang. "Pariwisata ini nanti menyumbang 20% lebih dari 200.000 lapangan kerja yang 5 tahun targetkan tercipta," ungkapnya.
Baca Juga: Destinasi Wisata Baru di Tengah Gunung Agung 'Batuk', Ada di Mana Saja?
Secara khusus, Sandi menginginkan Kepulauan Seribu untuk menjadi destinasi wisata setara dengan kualitas wisata Maldives. Untuk mewujudkannya, dia mengaku sudah mendapat beberapa investor besar, baik dari luar negeri maupun dalam negeri untuk berinvestasi di Kepulauan Seribu.
"Saya pulang dari Dubai kemaren sudah ada tiga investor besar dari luar negeri dan ada investor dalam negeri. Ini memang banyak sekali kompleks persamalahanya terkait perizinannya, tapi kita akan coba inovasi regulasi karena Kepulauan Seribu ini cukup tertinggal," jelasnya.
"Tapi juga tidak hanya kelas atas, akan dibangun kelas lain yakni kelas menengah ke bawah yang nantinya juga bisa merasakan Kepulauan Seribu," tukas dia.
(Martin Bagya Kertiyasa)