Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tol Layang Jakarta-Cikampek Pakai Sosrobahu, Menteri Basuki: Pemutaran Perdana Pier Head Kita Ucapkan Bismillah

Giri Hartomo , Jurnalis-Rabu, 13 Desember 2017 |23:13 WIB
Tol Layang Jakarta-Cikampek Pakai Sosrobahu, Menteri Basuki: Pemutaran Perdana <i>Pier Head</i> Kita Ucapkan <i>Bismillah</i>
Foto: Giri Hartomo/Okezone
A
A
A

BEKASI - Malam ini dilakukan pemutaran perdana Pier-Head sistem Sosrobahu pada proyek jalan tol Jakarta-Cikampek II Elevated. Dalam acara pemutaran perdana ini dilakukan langsung oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuldjono.

Basuki didampingi oleh Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry TZ dan Pejabat eselon I Kementerian PUPR lainnya. Selain itu Basuki juga didampingi oleh Komisioner Utama PT Jasa Marga Refly Harun, Direktur Utama Jasamarga Jalanlayang Cikampek Djoko Dwijono dan Direktur Operasi II PT Waskita Karya N Wirya Adnyana.

"Karena ini pemutaran perdana kita jangan hitung tapi kita ucapkan dengan mengucapkan Bismillah kita doakan kelancaran pemasangan pearl pertama ini diikuti dengan pemasangan pearl berikut berikutnya," ujar Basuki yang diiringi pemencetan tombol di KM 21+400 P179 Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Bekasi, Rabu (13/12/2017).

Baca juga: Bangun Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek, Jasa Marga Gunakan Teknologi Anti-Macet

Menurut Basuki, nantinya akan ada 294 tiang yang akan menggunakan teknologi Pier-Head ini. Di mana masing-masing, 200 tiang akan dilakukan pemutaran dengan sosrobahu dan sisanya 94 ada kombinasi yaitu pakai launcher dan semi precast.

"Ini merupakan salah satu dari 294, dan 1 dari 200 pier yang akan dilakukan pemutaran dengan sosrobahu. Sisanya 94 ada kombinasi yaitu pakai launcer dan precast," jelasnya.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Direktur Operasi II Waskita Karya N Wirya Adnyana mengatakan penggunaan teknologi dipilih karena dianggap bisa lebih efektif dibandingkan penggunaan teknologi manual. Karena dengan penggunaan teknologi ini, pengerjaan jalan tol Jakarta-Cikampek ini tidak akan mengganggu arus lalu lintas.

"Metode sosrobahu berguna untuk mengatasi proses pembangunan jalan tol di atas jalanan yang sudah ramai, serta keterbatasan dana halnya biaya pembebasan lahan," jelasnya.

Baca juga: Target Rampung April 2019, Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek Masuk Tahap Pondasi

Hal senada disampaikan Direktur Utama Jasamarga Jalanlayang Cikampek Djoko Dwijono menurutnya teknologi ini sangat tepat mengingat arus lalu lintas pada jalan tol Jakarta Cikampek sangat padat. Sehingga gangguan sedikit bisa menganggu perekonomian

"Jalan Tol Jakarta Cikampek ini merupakan jalan tol yang strategis, bahkan oleh kami sebut poleksosbud. Gangguan sedikit sangat berpengaruh terhadap poleksosbud," jelasnya.

Sebagai informasi, proyek jalan tol Jakarta-Cikampej ISI Elevated diperoleh PT Waskita Karya bersama dengan PT Acset Indonusa Tbk pada tahun 2017 dengan nilai kontrak Rp 13,53 Triliun. Proyek ini ditargetkan selesai pada tahun 2019.

Proyek ini sendiri memiliki panjang 36 Km yang dimulai dari ramp cikunir dan dibagi menjadi 9 seksi. Pembagian 9 seksi bertujuan untuk mempercepat pembangunan.

Penggunaan teknologi sosrobahu ini sendiri sebenarnya sudah pernah dipakai pada tahun 1988 hingga 1990. Akan tetapi, kiprahnya sempat sepi, dan baru diperkenalkan kembali pada tahun ini.

(Rizkie Fauzian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement