"Membeli properti itu mestinya digunakan harus untuk kegiatan produktif jadi boleh dikatakan harga-harga properti itu kadang tidak sebanding dengan hasil yang diperoleh ketika properti itu dimanfaatkan. Nilai properti itu bukan berdasarkan produktivitas properti itu. Kalau produktivitasnya rendah harganya tinggi orang-orang kan semakin malas," ujarnya kepada Okezone.
Sementara dari sisi pemerintah, ada baiknya untuk memberikan kebijakan-kebijakan yang bisa menstimulus properti untuk bergeliat. Seperti dengan cara meringankan pajak.
Pasalnya saat ini pajak yang dikenakan masih relatif terlalu tinggi. Belum lagi mengenai suku bunga juga yang masih terlalu tinggi.
"Nah jadi memang termasuk juga pajak yang terlalu tinggi. Misalnya PPH 26 itu terlalu tinggi, kemudian bunganya juga naik nah itu kan biaya semakin tinggi," jelasnya.
(Rizkie Fauzian)