Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Langkah Disney Beli 21st Century Fox Bawa Berkah ke Industri Film

Antara , Jurnalis-Jum'at, 15 Desember 2017 |17:09 WIB
Langkah Disney Beli 21st Century Fox Bawa Berkah ke Industri Film
Ilustrasi: Reuters
A
A
A

LOS ANGELES - Walt Disney bersiap menambahkan pahlawan super mematikan Deadpool dan serial televisi berdarah American Horror Story pada perusahannya, yang merupakan langkah baru raja hiburan keluarga tersebut menuju pemrograman berorientasi dewasa.

Langkah tersebut akan memancing para konsumen mereka untuk mengakses video penayangan program tersebut.

Kesepakatan Disney untuk membeli sebagian besar bisnis film dan televisi milik Twenty-First Century Fox akan membantu usaha Pemimpin Disney Bob Iger mengubah perusahaan tersebut dari operasi media tradisional yang bergantung pada distributor televisi berbayar, ke salah satu distributor penayangan acara dan video yang dapat diakses secara langsung oleh konsumen secara dalam jaringan.

 Baca Juga: Disney Akuisisi 21st Century Fox Rp816 Triliun

Dengan kesepakatan bersama Fox, "mereka memiliki konten untuk semua orang," demikian analis Tigress Financial Partners Ivan Feinseth. "Mereka memiliki konten yang ramah keluarga, tapi itu tidak perlu menjadi satu-satunya hal yang mereka lakukan, karena ada khalayak yang lebih luas yang mencari jenis konten yang luas," jelasnya.

Dalam memperoleh aset Fox, Disney juga akan mendapatkan kontrol mayoritas Hulu, penyedia siaran televisi dan video langsung yang bersaing dengan Netflix, layanan akses penayangan yang dominan.

Disney berencana membuat Hulu sebagai rumah untuk pemrograman yang ditujukan untuk orang dewasa seperti serial FX, yang membuatnya terpisah dari layanan akses penayangan bermerek Disney untuk keluarga yang direncanakan pada 2019, demikian Iger kepada wartawan dalam konferensi pers.

"Ini adalah kesempatan bagi kami untuk mengambil beberapa merek ini yang tidak harus berbagi semua atribut merek Disney, dan menggunakannya untuk mempopulerkan Hulu," kata Iger.

 Baca Juga: Finding Dory hingga Civil War Dongkrak Laba Disney

Acara FX menayangkan program diantaranya "American Horror Story" yang berdarah-darah dan drama "Fargo Fargo" yang gelap dan sering kali penuh kekerasan, sejenis pemrograman yang lebih mirip serial yang ditemukan di HBO Netflix atau Time Warner.

Iger mengatakan bahwa Disney telah menunjukkan dirinya mampu di masa lalu untuk berhasil mengintegrasikan jenis pemrograman baru ke dalam misinya. Disney sebelumnya mengakuisisi Pixar Animation Studios, studio film pahlawan super Marvel Entertainment dan produser "Star Wars" Lucasfilm serta telah memberi mereka otonomi tingkat tinggi.

Pengalaman tersebut menunjukkan bahwa Disney akan dapat mengintegrasikan merek-merek tersebut ke perusahaan dengan cara yang sama sekali tidak menimbulkan hal negatif bagi pihaknya, demikian Iger.

Pada Maret 2016, setelah film garapan Fox "Deadpool" menjadi hit besar, Iger sempat ditanya pada rapat pemegang saham tahunan perusahaan perihal jika Disney mempertimbangkan untuk membuat film berperingkat remaja serupa yang menampilkan pahlawan super Marvel-nya. Iger mengatakan bahwa Disney tidak berencana melakukannya.

Pada Kamis, Iger kembali mengingat saat berada di posisi tersebut, mengatakan bahwa karakter seperti Deadpool mungkin akan memberi contoh untuk film Marvel yang lebih berani.

"Kami berpikir mungkin ada kesempatan untuk membuat merek Marvel berperingkat remaja untuk sesuatu seperti Deadpool," katanya, "Selama kita membiarkan penonton tahu apa yang akan terjadi," tambahnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement