Kuehr menjelaskan, rendahnya tingkat pengumpulan dan daur ulang sampah elektronik sangat mengejut kan karena 67 negara atau sekitar dua per tiga populasi dunia memiliki aturan tentang pengolahan sampah elektronik. Australia dan Selandia Baru me miliki jumlah sampah elektronik ter tinggi sebanyak 17,3 kg perorang.
Meski demikian, hanya 6% yang dikum pulkan dan didaur ulang. Eropa memiliki tingkat pengumpulan sampah elektronik tertinggi sebesar 35%. Kuehr mendorong para konsumen untuk memiliki produk dengan kode dapat didaur ulang saat membeli pro duk.
“Saat musim belanja Natal, lebih banyak peralatan diproduksi dengan steker atau baterai sehingga sampah elektronik semakin menggunung,” tandasnya. (Syarifudin)
(Dani Jumadil Akhir)