Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Masuki Tahap Pembuatan Prototipe, Pesawat R80 Siap Dijual 2025

Feby Novalius , Jurnalis-Rabu, 20 Desember 2017 |20:20 WIB
Masuki Tahap Pembuatan Prototipe, Pesawat R80 Siap Dijual 2025
R80 (Foto: Feby Novalius/Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Proyek pengembangan pesawat turboprob R80 rancangan Presiden Ketiga BJ Habibie masuki tahap II atau tahap desain hingga pembuatan purwarupa (prototipe) pesawat. Fase II dimulai 2018-2022.

Presiden Direktur PT Regio Aviasi Industri (RAI) Agung Nugroho mengatakan, R80 merupakan program swasta yang sekarang didukung pemerintah dan diprakarsai oleh BJ Habibie. Di fase I atau setelah melakukan pekerjaan sejak 5 tahun lalu, status pesawat R80 sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).

"Dalam kurun waktu 5 tahun sudah banyak yang kita dilakukan, mulai dari definis, konsep pesawat R80 dan kita setelah konsep ini masuk fase berikutnya fase pengembangan skala penuh, diteruskan hingga rancangan jadi, desain untuk jadi produksi atau detail desain,"ujarnya, di Kantor RAI, Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (20/12/2017).

Agung mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan kerjasama formal dengan sejumlah suplier untuk pengadaan engine, supplier sistem kendali, landing gear dan lainnya. Hal ini ditujukan untuk membuat prototipe R80 nantinya.

"Ini (pembuatan purwarupa) akan dilakukan fase II atau 2018-2022. Di mana di situ ada detail desain, pembuatan purwarupa. Ini akan dibuat 6 buah pesawat, 4 akan diterbangkan dan akan menjalani sertifikasi dan pengujian terbang. 2 lagi digunakan melakukan pengujian kekuatan struktur,"ujarnya.

Jika fase II ini telah dilalui, Agung mengatakan, fase berikutnya atau fase terakhir adalah penjualan atau komersialisasi pesawat R80. Hal ini dijadwalkan dilakukan pada 2025.

"Insya Allah sertifikat nasional diberikan Kemenhub. Nah ini sedang dipersiapkan. Untuk itu sedang dilakukan penggalangan dana. Ini pada dasarnya investasi swasta nasional maupun internaisonal mendukung R80,"ujarnya.

Sementara itu, terkait dana yang dibutuhkan untuk pengembang sampai sertifikasi pesawat R80 dibutuhkan dana sekira USD1,6 miliar. Pendanaan ini akan ditutupi melalui crowdfunding kitabisa.com, melalui skema Pembiayaan Infrastruktur Non APBN (PINA).

Terkait dana tersebut, Chief Invesment Officer RAI Desra Firza Ghazfan mengatakan, dana yang dibutuhkan saat ini untuk pembuatan R80 sekira USD1,6 miliar.

"Sampai sata ini ada 5 calon partner kita. Tinggal diujungnnya (kesepakatan) saja untuk tandatangan kontraknya. Dalam pendanaan juga kita sudah pergi ke pasar modal, bicara dengan invetasi asing dan lokal, bicara proyek R80 ini ke pasar investasi. Sudah ada beberapa yang kita negosiasi malah sudah ada yang sudah kerjsama payung," tuturnya.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement