JAKARTA - Kerugian bakal didapat para milenial jika menunda beli properti. Tiap menunda satu tahun, siap-siap kehilangan 4%-8% ukuran properti yang bisa dibeli tiap tahunnya.
"Misalnya saja ingin membeli rumah seluas 100 meter persegi, jika ditunda untuk tahun depan cuman bisa beli 92 meter persegi. Jadi jila ditunda setiap tahunnya, akan makin berkurang luas rumahnya," ucap Country General Manager Rumah123.com Ignatius Untung di Jakarta, Rabu (20/12).
Akan tetapi, ada juga kelebihan yang milenial dapatkan jika dapat membeli properti di kisaran usia 25 tahun-35 tahun, antara lain membeli properti merupakan cara paling cepat untuk meningkatkan kekayaan, dapat membantu pengaturan belanja secata keseluruhan, dan dapat mengembalikan daya beli awal selama 3 tahun.
Baca Juga: Menteri ATR Blakblakan soal 90% Generasi Milenial Terancam Tak Punya Rumah
Sebagai informasi bahwa saat ini lebih dari 40% kelompok pembeli adalah kaum milenial. Di mana, diperkirakan pada tahun 2030, sebesar 70% dari usia produktif di Indonesia, mayoritas datang dari generasi milenial.
"Ini adalah generasi yang lahir pada rentang tahun 1980 hingga 2000. Pasalnya generasi milenial di Indonesia merupakan aset masa depan bangsa Indonesia," tambahnya.
Sementara itu, Untung menyayangkan bahwa industri properti banyak yang tidak melek internet. Sesuai perhitungan yang pihaknya lakukan, bahwa Indonesia berada di posisi 6%, sedangkan di negara Malaysia 20%, dan Singapura 25%.
"Saya dapat mengatakan bahwa industri properti yang kurang melek internet adalah gagal menjadi industri properti. Kalau industri properti harus melek internet," jelasnya.
Di samping itu, Untung juga meyakini bahwa penghasilan erat hubungannya dengan pembelian properti, yaitu untuk keperluan mencicil properti. Sesuai penelitian yang pihaknya lakukan bahwa generasi milenial masih mementingkan kebutuhan lifestyle, travelling, dan gadget.
(Dani Jumadil Akhir)