Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Fitch Naikkan Rating Utang Indonesia Disebut Prematur, Ini Penjelasannya

Efira Tamara Thenu , Jurnalis-Jum'at, 22 Desember 2017 |06:53 WIB
Fitch Naikkan Rating Utang Indonesia Disebut Prematur, Ini Penjelasannya
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA – Lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings melakukan upgrade terhadap peringkat utang Indonesia. Sebelumnya Indonesia berada di peringkat BBB- dan kini naik menjadi BBB. Hal ini terjadi karena outlook Indonesia yang terus menuju ke arah positif.

Meski demikian, Fitch menggarisbawahi penerimaan negara yang saat ini tidak mencapai target. Fitch melihat, tidak tercapainya target ini akan membuat perusahaan BUMN yang ditugaskan untuk membangun infrastruktur akan terbebani.

 Baca Juga: Rating Indonesia Naik Lagi, BEI Yakin Portofolio Investasi Jadi Lebih Mahal

Meski demikian, Ekonom Indef, Bhima Yudhistira, mengatakan pemerintah Jokowi-JK sebenarnya sudah menyiapkan sebuah skema yakni Public Private Partnership (PPP) atau yang dikenal dengan Kejasama Pemerintah Swasta (KPS).

“PPP atau creative financing betul bisa jadi solusi. Banyak cara lain untuk bangun infrastruktur dengan libatkan pihak swasta. Intinya perizinan konstruksi dipermudah, dan pembebasan lahan dibantu prosesnya oleh pemerintah,” jelasnya kepada Okezone.

 Baca Juga: Rating Indonesia Naik, Agus Marto: Ini Peringkat Tertinggi Indonesia Sejak 1995

Sayangnya, dia melihat langkah Fitch memberikan outlook ini terlalu prematur. Menurutnya, akan lebih tepat jika rating Indonesia diberikan setelah realisasi Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2017. Dengan demikian, maka realisasi penggunaan APBN dan defisit dapat terlihat dengan jelas.

Jika tidak, bukan tidak mungkin akan terjadi penundaan seperti yang dilakukan S&P saat Indonesia menantikan gelar investment grade.

“Semua menunggu Januari 2018 untuk keputusan investasi,” ungkapnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement