PASAR Modal Indonesia menutup perjalanan aktivitas transaksi di tahun 2017 dengan penuh suka cita. Lantaran kinerja pasar modal yang tercermin pada indeks harga saham gabungan (IHSG) berhasil tumbuh cukup impresif sepanjang tahun 2017. Saat pembukaan perdagangan 3 Januari 2017, IHSG tercatat bertengger pada level 5.275,97. Sementara pada penutupan pasar 29 Desember 2017, IHSG tercatat berada di level 6.355,64.
Selain kembali mencetak rekor IHSG tertinggi sepanjang perjalanan Pasar Modal Indonesia, angka itu juga menunjukkan bahwa, sepanjang 2017 pasar modal khususnya instrumen saham mampu menghasilkan pertumbuhan sebesar 19,99%. Ini merupakan pertumbuhan pasar modal tertinggi keempat di Asia Pasifik.
Presiden RI Joko Widodo saat menutup perdagangan pasar modal 2017 di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), tanggal 29 Desember 2017 lalu mengapresiasi berbagai upaya yang dilakukan BEI dalam memacu optimisme pelaku pasar untuk berinvestasi. Padahal pada awal tahun lalu banyak pihak yang menyuarakan nada pesimisme terkait sejumlah risiko yang akan terjadi.
Baca Juga: Pemerintah Serap Rp25,5 Triliun dari SUN
"Ini angka yang di luar perkiraan kita semuanya. Dulu banyak yang menyampaikan bisa level 6.000 saja kita sudah untung sudah seneng. Kalau sekarang 6.355 gimana?," tandasnya. Untuk itu Presiden meminta semua pemangku kepentingan di Pasar Modal untuk tidak mudah pesimistis menghadapi tahun 2018, termasuk kekhawatiran sejumlah pihak terkait momentum Pilkada serentak di 2018, sekaligus menjelang Pemilu 2019.
“Apa kita mau wait and see karena itu? Jadi yang berpolitik silakan, yang di bidang ekonomi juga (bekerja). Jadi silakan garap bidang masing-masing,” pesan Jokowi. Apalagi menurutnya Pilkada serentak bukan hanya terjadi di 2018 tapi sebelumnya juga digelar tapi tidak mengganggu ekonomi, begitu pula dengan pemilihan umum.
Baca Juga: OJK Dorong Pemda Cari Sumber Pendanaan Infrastruktur Melalui Pasar Modal
Pesan senada diungkapkan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), saat Meresmikan Pembukaan Perdagangan Pasar Modal 2018, di Gedung BEI, 2 Januari 2018.JK memastikan, Tahun Politik 2018 tidak ada kerusuhan. Menurutnya, hal itu hanya persepsi dan pikiran-pikiran masa lalu. "Tidak ada bukti, selama tiga kali tahun politik ada kerusuhan atau benturan. Tidak ada sama sekali, karena kampanye sekarang berbeda," paparnya.
Wapres juga mengatakan, risiko terkait momentum politik makin minim karena jika dulu sistem kampanye dilakukan dalam bentuk pengumpulan massa, sekarang kampanye lebih banyak dilakukan di udara atau di dunia maya (medsos). Jadi, bukan lagi di jalan.