Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Australia Yakin Harga Bijih Besi 2018 Bakal Turun 20%

Agregasi Sindonews.com , Jurnalis-Senin, 08 Januari 2018 |16:22 WIB
Australia Yakin Harga Bijih Besi 2018 Bakal Turun 20%
Bijih Besi. (Foto: Reuters)
A
A
A

SYDNEY - Australia memperkirakan harga bijih besi rata-rata USD51,50 per ton tahun ini, turun 20% dari 2017, karena meningkatnya pasokan global dan permintaan moderat dari importir utama China lantara sektor bajanya menyusut.

Seperti dikutip dari Reuters, Senin (8/1/2018), proyeksi pemerintah tidak sesuai dengan beberapa perkiraan swasta, di mana UBS dan Citi memperkirakan harga bijih besi sekitar USD64 per ton pada 2018, hampir mendatar dari 2017 yang sebesar USD64,30 per ton.

Harga bijih besi di pasar spot saat ini sekitar USD75 per ton, terakhir diperdagangkan di bawah level USD52 per ton pada Juni 2017. Namun, analis Departemen Perindustrian, Inovasi dan Sains dan analis energi David Thurtell menunjuk pada kontraksi yang diharapkan di industri baja China. "Kami masih nyaman dengan perkiraan kami," ucapnya.

Tiga perusahaan pertambangan teratas di dunia, BHP Billiton Limited (BHP.AX), BHP Billiton plc (BLT.L), dan Vale (VALE3.SA) sangat bergantung pada penjualan bijih besi untuk sebagian besar pendapatan mereka. Meksipun upaya untuk melakukan diversifikasi lebih banyak ke bahan baku industri lainnya, seperti tembaga, aluminium dan batu bara.

Vale yang berbasis di Brazil berencana untuk manaikkan ekspor bijih besi 7% pada 2018 menjadi 390 juta ton. Di Australia, Rio Tinto dan BHP, bersama dengan Fortescue Metals Group (FMG.AX) akan menambahkan kapasitas baru sekitar 170 juta ton selama beberapa tahun ke depan.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement