"Vivo itu bukan menjual BBM jenis penugasan maupun BBM tertentu. Yang mereka jual itu termasuk jenis BBM umum atau JBU. Jadi itu keekonomian walaupun dia buat RON 89," jelas dia.
Pihaknya mengaku akan membuka seluasnya kesempatan bagi swasta untuk menyalurkan premium atau solar, khususnya untuk wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).
"Kalau di BPH itu diatur RON 88. Tapi kalau nanti mereka minta di wilayah 3T menjual BBM penugasan solar atau premium ya silakan. Kita membuka seluas-luasnya baik dari swasta mau mendaftar ke BPH itu nanti kita lihat. Untuk juga nanti kita tugaskan di wilayah mana saja di 3T," terangnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)