JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan menindak tegas semua pihak yang melakukan penimbunan stok beras yang berakibat pada kenaikan harga yang tinggi.
Adapun harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp9.450 per kilogram, sedangkan melansir Info Pangan Jakarta pada hari ini (9/1/2018), harga beras tertinggi saat ini mencapai Rp12.500 per kilogram.
Hal inilah yang menjadikan Kemendag bersama PT Perum Bulog melakukan operasi pasar (OP) untuk beras pada hari ini. Setidaknya hari ini, digelontorkan 20.000 ton beras dari cadangan beras pemerintah (CBP) untuk seluruh titik OP di Indonesia.
Baca Juga: Sandiaga Ancam Pedagang Pasar yang Masih Berani Timbun Beras
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, tingginya harga disebabkan oleh kurangnya pasokan beras di pasar khususnya dengan kualitas medium. Kendati demikian, menurutnya, yang terutama saat ini adalah menstabilkan harga beras terlebih dahulu.
Dia pun memastikan untuk setiap pedagang menjual beras di bawah harga HET. Hingga saat ini Bulog telah kerja sama dengan 666 pedagang tradisional.
"Sekarang apapun ceritanya, kita lebih baik penetrasi pasar dulu daripada kita mengusut kemudian meneliti (penyebab kenaikan harga), sudah kepanjangan. Kita penetrasi saja, kita masukin (beras) ke pasar-pasar, sama kita bilang anda (pedagang) mesti jualan. Kalau sampai enggak jualan awas," ujar Enggar di Gudang Perum Bulog Divre DKI Jakarta dan Banten, Jakarta, Selasa (9/1/2018).
Baca Juga: Bulog Sudah Keluarkan 57.000 Ton Cadangan Beras Pemerintah pada Pekan Pertama 2018
Dia pun menegaskan bila terdapat pedagang yang melakukan penimbunan bahkan setelah OP ini akan segera ditindak tegas oleh Satuan Petugas (Satgas) Pangan. Adapun saat ini terdapat 243 Satgas Pangan yang melakukan pengawalan dengan ketat dalam OP.
"(Kalau pedagang tidak patuh) tangkap. Enggak ada urusan. Ini ada Satgas (Pangan). Makanya kita keras karena itu adalah upaya-upaya spekulatif yang rugikan rakyat. Kita tidak akan mentolerir itu," tegasnya.
Enggar menyatakan, tak perlu lagi bagi oknum-oknum untuk melakukan perbuatan spekulatif, pasalnya ketersediaan beras di pasaran kini sudah ditambah oleh pemerintah melalui OP. Terlebih OP ini mematok harga beras di bawah harga HET yakni Rp9.300 per kilogram.
Mendag meyakini dengan adanya OP maka harga beras di pasaran akan mengalami penurunan dan kembali stabil.
"Penetrasi saja dulu. Masa sih sudah dipenetrasi segitu gedenya enggak turun," pungkasnya.
(ulf)
(Rani Hardjanti)