JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) menyatakan keinginannya menjadi operator Pelabuhan Patimban dengan porsi saham 51%. Bahkan perseroan mengaku telah menyampaikan surat minat (letter of intent) kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk mendukung hal tersebut.
Direktur Utama Pelindo II Elvyn G. Masassya mengatakan, perseroan kini tengah menunggu keputusan Kemenhub terkait kepastian porsi saham yang bisa dimiliki oleh Pelindo II.
Baca Juga: 2 Anak Usaha Pelindo II Bakal IPO di 2018, Ada Pelabuhan Tanjung Priok
"Kami sudah mengajukan surat minat untuk menjadi operator. Kita mengajukan sebesar-besarnya sesuai dengan peruntukan Indonesia 51%," ungkap Elvyn di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (10/1/2018).
Elvyn mengatakan, penentuan operator Pelabuhan Patimban akan dilakukan lewat lelang.
"Sampai hari ini belum ada finalisasinya karena kita harus tunggu tender dulu. Nanti lelangnya sekitar bulan Februari-Maret," ucapnya.
Baca Juga: Bangun Pelabuhan Baru, Pelindo II Alokasikan Belanja Modal Rp11,4 Triliun di 2018
Dia menjelaskan Pelabuhan Patimban akan terintegrasi dengan Pelabuhan Tanjung Priok. Pelindo II pun sudah mengalokasikan dana Rp2 triliun yang berasal dari kas internal sebagai syarat modal untuk menjadi operator Pelabuhan Patimban.
"Kan dipersiapkan persyaratannya 10% dari total capexnya. Totalnya kan RP 40 triliun . Kalau 10% berarti Rp 4 triliun. Kalau 51% berarti sekitar Rp 2 triliun, kita mampu untuk siapkan itu," ungkap dia.
Baca Juga: Perusahaan Patungan Pelindo I dan II Bakal IPO di 2020
Dia pun mengatakan tak menutup untuk kerjasama dengan pihak swasta. Evelyn mengatakan sudah banyak pihak swasta yang menunjukkan minat dalam proyek Pelabuhan Patimban. "Banyak. Semuanya masih cair, masih dibahas," tutupnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)