Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

IFAD Ajak Indonesia untuk Aktif Kerjasama dengan Negara-Negara Selatan

Giri Hartomo , Jurnalis-Senin, 15 Januari 2018 |16:16 WIB
IFAD Ajak Indonesia untuk Aktif Kerjasama dengan Negara-Negara Selatan
Bambang Brodjonegoro dengan perwakilan IFAD (Foto: Giri Hartomo/Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Perencana Pembangunan Nasional atau Kepala Badan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro menerima tamu Director Global Engagement Knowledge and Strategi Dibision, IFAD yakni Ashwani K Mutho. Pertemuan keduanya sendiri berlangsung tertutup.

Menteri Bambang mengatakan, kedatangan perwakilan dari IFAD itu sendiri bermaksud mengajak pemerintah Indonesia turut serta dalam kerjasama south south Coorporation. Salah satu caranya adalah dengan memberikan bantuan teknis kepada negara-negara anggota IFAD pada sektor pertanian dan perikanan.

"Itu tadi IFAD mengajak pemerintah Indonesia untuk lebih aktif dalam kerjasama selatan selatan korporasi (south south Coorporation) artinya Indonesia dalam posisi memberikan bantuan teknis kepada negara-negara anggota IFAD yang membutuhkan," ujarnya saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Senin (15/1/2018).

Secara khusus lanjut Menteri Bambang, pihaknya akan turut serta dalam memberikan bantuan teknis kepada negara yang berada di dua wilayah prioritas. Kedua wilayah tersebut yakni negara yang terletak di kawasan Afrika serta kawasan Asia Pasifik.

"Mungkin yang akan kita fokuskan adalah negara di Afrika dan negara negara di kepulauan Pasifik. Itu yang tadi dibahas secara lebih detail," ucapnya.

Pria yang pernah menjabat sebagai Menterk Keuangan itupun mengatakan, untuk mekanisme pemberian bantuan tersebut nantinya pemerintah Indonesia akan mengajarkan kepada negara anggota IFAD mengenai cara bercocok tanam yang benar. Dalam bantuan teknis itu juga nantinya Indonesia akan memperkenalkan mengenai teknologi terbaru bidang pertanian dan cara penggunaannya kepada negara-negara tersebut.

"Kalo kita sudah sering dengan negara di Afrika misalnya untuk menanam jagung teknis sifatnya lebih kepada ngajarin bagaimana menggunakan bibit terbaru penggunaan teknologi pertanian terbaru bukan memberikan uang," jelasnya.

Saat ini lanjut Bambang, pihaknya hanya tinggal menunggu approvval dari pihak IFAD. Setelah mendapatkan approvval maka disaat itu juga dirinya akan memberikan bantuan teknis kepada negara-negara anggota IFAD

"Ya kita anytime siap tinggal kebutuhan dari negara itunya juga kan harus kita cocokan. Iya tinggal nanti kita harus punya aggrement dengan ifadnya , kedua ada permintaan dari negara negara yang membutuhkan," jelasnya.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement