JAKARTA - PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) berencana menawarkan menawarkan sebesar 3,3 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp10 per saham atau sebesar 30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Penawaran saham ini akan dilakukan lewat skema Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).
Melansir keterbukaan informasi yang diterbitkan perseroan di situs Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (24/1/2018), estimasi jumlah dana yang akan diterima dari PUT I ini adalah sebesar Rp495 miliar.
Adapun investor dari PUT I ini, yakni PT Trinugraha Akraya Sejahtera yang menyatakan berkomitmen untuk melaksanakan 317,9 juta HMETD yang akan diperoleh berdasarkan porsi kepemilikannya. Sementara 672,1 juta HMETD milik PT Trinugraha Akraya Sejahtera, akan dialihkan kepada Garibaldi Thohir, Theodore Permadi Rachmat, PT Sinar Ganda Jaya, dan Chander Vinod Laroya.
PT Ramaduta Teltaka selaku pemegang saham utama Perseroan yang memiliki 20% saham dari jumlah modal ditempatkan dan disetor dalam Perseroan, melalui Surat Pernyataan tanggal 15 Desember 2017, tidak melaksanakan HMETD yang menjadi haknya dalam PUT I, dimana HMETD tersebut akan dialihkan kepada Chander Vinod Laroya,
Dalam hal pelaksanaan, HMETD dilakukan dalam mata uang dolar Amerika Serikat (AS), maka nilai kurs yang digunakan adalah kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada Recording Date.
Rencananya, seluruh dana bersih yang diperoleh dari PUT I ini, setelah dikurangi komisi-komisi, biaya-biaya, dan pengeluaran-pengeluaran yang dibayarkan sehubungan dengan PUT I, sebesar 97,22% untuk meningkatkan investasi di entitas anak dari Perseroan dan sebesar 2,78% untuk biaya operasional.
Perseroan akan meningkatkan investasi di PAU untuk dapat digunakan PAU dalam menyelesaikan proyek pembangunan pabrik ammonia yang berlokasi di Sulawesi Tengah, dengan skema sebagai berikut:
Perseroan merupakan Pemegang saham secara langsung sebesar 0,69% maupun secara tidak langsung sebesar 59,31% di PAU, dimana kepemilikan saham secara tidak langsung adalah melalui Sepchem, yang 99,99% dari seluruh modal ditempatkan dan disetornya dimiliki oleh Perseroan.
Hingga saat ini progress pembangunan pabrik ammonia telah mencapai 94,47%. PAU telah melakukan uji coba produksi (trial production) pada bulan November 2017. Pembangunan pabrik ammonia diperkirakan akan selesai pada Februari 2018, dan melakukan produksi komersial (commercial production) pada Februari 2018.