Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

China Geser AS Jadi Pasar Ekonomi Digital Terbesar Dunia 2018

Koran SINDO , Jurnalis-Jum'at, 26 Januari 2018 |09:53 WIB
China Geser AS Jadi Pasar Ekonomi Digital Terbesar Dunia 2018
(Foto: Koran SINDO)
A
A
A

Di sisi lain, pasar Eropa juga menguat, dengan Inggris, Jerman, dan Polandia berada pada 10 teratas. Menurut data eMarketer, pen jualan e-commerce di China di proyeksikan melampaui USD1,132 triliun pada 2017. Jumlah tersebut hampir setengah dari penjualan ritel e-commerce global.

“Penjualan e-commerce China akan mencakup 23,1% dari total penjualan ritel di China pada 2017, data ini diperkirakan meningkat menjadi 40,8% pada 2021,” papar data eMarketer.

Popularitas berbelanja menggunakan smartphone diperki rakan terus menguat. eMarketer memprediksi lebih dari 75% penjualan e-commerce atau lebih dari USD1 triliun akan dilakukan menggunakan perangkat mobile.

Data eMarketer secara rinci menyebut China merupakan pasar e-commerce terbesar dunia dengan memimpin di atas pasar lain, termasuk AS sebesar USD450,81 miliar, Inggris USD110,07 miliar, dan Jepang USD95,33 miliar.

“Penjualan ritel global diperkirakan mencapai USD2,290 triliun pada 2017,” ungkap proyeksi ritel global terbaru eMarketer.

Analis senior eMarketer Oscar Orozco menjelaskan, pasar ecommerce China terus tumbuh ber kat pesatnya pembelian smart phone dan dominasi market place seperti Alibaba, JD. com, dan Tmall. “Pertumbuhan pada pembelian online didorong oleh semakin nyamannya mem beli de ngan perangkat mobile, belanja yang lebih besar oleh kon sumen di kota-kota kecil dan semakin banyaknya jenis barang yang dibeli konsumen,” papar Orozco.

Pasar e-commerce China jelas tak dapat disangkal lagi menjadi salah satu industri online dengan pertumbuhan paling pesat di dunia. Tidak salah jika banyak label internasional yang mencoba menangkap peluang pasar tersebut. Dengan melihat tren tersebut, masa depan ecommerce pun diproyeksikan bergerak ke timur, bukan barat.

Biro Statistik Nasional China merilis data bahwa penjualan ritel online di China mencapai USD752 miliar pada 2016, mengalami pertumbuhan 26,2% dari 2015. Jumlah tersebut dua kali lipat dari tingkat pertumbuhan seluruh penjualan ritel di China. Tidak mengherankan jika para pengamat yakin sektor ecommerce China melampaui AS dengan tingkat pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan di Negeri Paman Sam itu.

Pertumbuhan e-commerce di China pun didorong oleh kota-kota kecil dibandingkan kota-kota besar. Pasar online di wilayah pedesaan China mengalami per tumbuhan lebih cepat dibandingkan di perkotaan.

Peningkatan produk domestik bruto (PDB) China sekitar 7% per tahun telah mendorong kesejahteraan di kota-kota kecil. Di kota-kota itu, infrastruktur fisik untuk toko-toko besar sangat jarang sehingga warganya memutuskan untuk mendapatkan produk yang mereka inginkan melalui pembelian secara online.

Alibaba memahami tren ini dengan membuka akses lebih besar ke pedesaan dan wilayah kota-kota kecil. Dengan strategi ini, Alibaba pun mengalami pertumbuhan pesat secara domestik.

Sistem pembayaran digital mobile melalui WeChat dan Ali pay, juga semakin luas. Kemudahan melakukan pembayaran online hanya dengan menggerakkan jari di smartphone, membuat konsumen semakin loyal membelanjakan uangnya.

Alipay bahkan me luncurkan sistem pembayaran dengan selfie, dengan program Bayar dengan Wajah Anda. Semua perkembangan itu membuat China bergerak cepat mendominasi pasar digital global tahun ini. (Syarifudin)

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement