Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

5 Kendala Generasi Milenial Gagal Punya Rumah, Kebanyakan Mikir hingga Takut Ditipu

HaloMoney , Jurnalis-Selasa, 30 Januari 2018 |17:00 WIB
5 Kendala Generasi Milenial Gagal Punya Rumah, Kebanyakan <i>Mikir</i> hingga Takut Ditipu
Ilustrasi: Shutterstock
A
A
A

3. Belum punya uang muka atau Down Payment (DP)

Hambatan lainnya ialah milenial sulit mengumpulkan uang muka untuk membeli properti. Padahal mengumpulkan uang muka bisa dilakukan oleh siapa saja, asal ada kemauan untuk mengumpulkan secara perlahan. Apalagi jika kamu telah menjadi karyawan tetap di sebuah perusahaan.

Seorang pekerja lepas atau freelance saja bisa kok mengumpulkan uang muka sebesar Rp 40 juta hingga Rp 50 juta dalam dua tahun. Dengan asumsi penghasilan bulananmu Rp 6 juta hingga Rp 8 juta per bulan, kamu menyisihkan 30% dari penghasilan bulanan secara rutian.

4. Khawatir ditipu agen atau pengembang

Sebagian pembeli properti khawatir tertipu oleh agen atau pengembang. Mereka takut dana yang telah disetor ke agen dan pengembang raib. Selain itu, dana yang diberikan tidak digunakan untuk membangun unit properti sehingga unit yang telah dibeli tidak kunjung selesai dikerjakan.

Solusinya, jangan ragu untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum kamu mengerti. Selain itu kamu memastikan dana yang kamu setorkan selalu memiliki bukti penerimaan dana yang jelas. Jangan pernah mengirim dana ke rekening pribadi agen pribadi, hanya ke rekening perusahaan.

Dan untuk mengurangi kekawatiran ditipu oleh pengembang, sebaiknya kamu melihat rekam jejak pengembang. Apakah telah memiliki pengalaman cukup panjang dalam bisnis properti? Proyek apa yang telah selesai dan berjalan dengan baik atau sebaliknya? Jika memang banyak konsumen yang kecewa dengan pengembang, sebaiknya kamu menjauh dari pengembang tersebut dan membatalkan membeli properti milik pengembang tersebut.

5. Bagaimana jika harganya jatuh?

Ada kekhawatiran jika properti yang dibeli turun harga akibat suku bunga naik? Kekhawatiran ini saat ini hampir sulit terjadi. Harga properti akan turun jika hanya terjadi krisis ekonomi seperti krisis 1998 dan 2008 lalu. Saat ini krisis ekonomi di Indonesia hampir sulit terjadi, terbukti inflasi masih terkendali.

Bagi kamu yang membeli properti dengan kredit, tentu khawatir suku bunga KPR akan melesat jika terjadi krisis ekonomi.

Guna mengurangi kekhawatiran seperti ini, sebaiknya kamu selalu memantau perkembangan ekonomi. Sejak dua atau tiga tahun belakangan, inflasi tahunan masih rendah sehingga suku bunga bank masih stabil. Di tahun-tahun mendatang pun, belum ada proyeksi yang menyebutkan ekonomi Indonesia akan mengalami krisis.

Selalu gunakan HaloMoney.co.id untuk membandingkan dan mengajukan kartu kredit, kredit tanpa agunan, dan kredit dengan agunan dari berbagai bank dengan mengisi beberapa data singkat. We compare, you save.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement