Dia mengungkapkan, di Kabupaten Asmat tidak ada motor memakai premium karena 1.500 motor di daerah tersebut merupakan motor listrik sesuai peraturan bupati sehingga yang menggunakan premium hanya kapal/angkutan sungai. “Bupati berharap Pertamina bisa membangun Depot BBM di Kabupaten Asmat,” pungkasnya.
Sebelumnya, Pertamina MOR VIII terus berupaya menjaga ketahanan stok BBM di Kabupaten Asmat sebagai bentuk dukungan atas penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) campak dan gizi buruk di daerah tersebut. Unit Manager Communication & CSR Pertamina Marketing Operation Region VIII Maluku Papua Eko Kristiawan mengatakan, Pertamina memastikan stok BBM di Kabupaten Asmat akan aman sampai 22 hari ke depan serta akan terus menjaga kontinuitas distribusi di wilayah tersebut.
Baca Juga: Jokowi: Banyak yang Ragu BBM Satu Harga Bisa Berjalan
“Terdapat delapan lembaga penyalur yang terdiri dari tujuh SPBU Kompak dan satu SPBU Khusus Nelayan di Kabupaten Asmat dengan harga jual premium Rp6.450/liter dan solar Rp5.150/liter sesuai Perpres,” ujarnya. Konsumsi BBM utama masyarakat di Kabupaten Asmat menurutnya adalah produk premium untuk transportasi sungai menggunakan perahu kecil atau speed boat. Relatif tidak ada penggunaan BBM untuk kendaraan darat karena kontur Kabupaten Asmat berupa sungai dan rawa.
(Rakhmat Baihaqi/M Faizal)
(Kurniasih Miftakhul Jannah)