Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Produk Unggulan Angkat Ekonomi di Pedesaan

Lidya Julita Sembiring , Jurnalis-Kamis, 01 Februari 2018 |21:34 WIB
Produk Unggulan Angkat Ekonomi di Pedesaan
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mengungkapkan program Produk Unggulan Kawasan Pedesaan (Prukades) adalah upaya untuk membentuk klaster ekonomi yang saat ini dikeroyok oleh 19 Kementerian/Lembaga (K/L).

Klaster ekonomi dibutuhkan untuk memenuhi skala produksi agar sarana pascapanen bisa masuk ke desa.

"Desa kita ini miskin karena tidak punya pasar. Pasar itu apa? Ya sarana pascapanen kalau sektor pertanian. Nah sarana pasca panen tidak bisa masuk ke desa karena skala produksinya tidak cukup sehingga menjadi tidak ekonomis," jelas Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo, Jakarta, Kamis (1/2/2018).

 Baca juga: Jokowi Ajak Petani Berdialog soal Upah Bekerja

Eko menerangkan, program Prukades adalah model yang dapat menguntungkan pihak petani maupun swasta. Masyarakat dapat berperan sebagai pelaku proses produksi, sedangkan swasta hanya berlaku sebagai off taker, rantai pemasaran, dan rantai input produksi.

"Ini yang melaksanakan masyarakat semua. Jadi kalau masa lalu perusahaan punya tanah kemudian masyarakat sebagai pekerja saja, sekarang masyarakat yang melakukan proses produksinya. Perusahaan yang membantu secara manajemen dan pascapanennnya. Buat masyarakat juga bisa senang, karena mereka tidak hanya pekerja, tapi mereka juga punya set produksi yang pasarnya sudah ada," tambahnya.

 Baca juga: Pacu Sektor Pertanian, Kesejahteraan Petani Harus Jadi Prioritas

Sementara itu, Ekonom Aviliani mengatakan, program Prukades tidak hanya bertujuan untuk memberdayakan masyarakat miskin, melainkan juga untuk meningkatkan daya saing dengan menyatukan beberapa desa melalui satu produk unggulan.

"Prukades itu ada yang sudah tercipta dari dulu, ini natural. Tapi ada juga daerah yang mereka punya lahan tapi belum tahu mau dibikin apa, sehingga nanti lahan itu bisa dikelola sesuai kebutuhan perusahaan, kemudian nanti perusahaan itu yang beli, begitu," ucap dia.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement