Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

INSPIRASI BISNIS: Usaha Kelinci Rias yang Imut dengan Omzet yang Besar

Fakhri Rezy , Jurnalis-Sabtu, 10 Februari 2018 |05:17 WIB
INSPIRASI BISNIS: Usaha Kelinci Rias yang Imut dengan Omzet yang Besar
Ilustrasi (Foto: Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Kelinci merupakan salah satu hewan yang banyak diminati untuk dipelihara. Harga jenis tertentu pun tidak kalah dengan harga kucing persia.

Disadur dari buku ‘Top 50 Bisnis Rumahan Super Tajir’, berikut memulai bisnis kelinci hias.

A. Peluang Bisnis

Kelinci hias bisa beraneka ragam harganya. layaknya kucing persia, harganya bisa sampai Rp400.000 hingga Rp600.000 per ekor.

Untuk membudidayakan kelinci hias, Anda perlu memiliki keterampilan khusus. Hal yang terpenting adalah Anda harus mengetahui jenis-jenis kelinci hias dan memahami karakteristiknya.

B. Persiapan Memulai Bisnis

1. Mulai menyiapkan kandang kelinci dan perlengkapannya.

2. Mempelajari jenis-jenis kelinci dan bagaimana perawatannya.

3. Mencari indukan kelinci yang baik untuk dikembangbiakkan.

4. Membuat spanduk dan brosur untuk promosi usaha Anda.

5. Mencari produsen yang dapat menyuplai makanan kelinci dengan harga terjangkau.

6. Mencari tempat yang menjual kebutuhan untuk berternak kelinci mulai dari tempat minum, kandang, alat bermain hingga aksesori seperti baju dan pita khusus kelinci.

C. Strategi Bisnis

1. Selain menjual kelinci Anda bisa sekaligus menyediakan jasa perawatan dan pemeriksaan kesehatan kelinci.

2. Rawat dengan baik kelinci Anda. Salah satu ciri kelinci hias yang sehat terletak pada bulunya yang berkilau. Hal ini memiliki kekuatan untuk menarik minat pembeli.

3. Ikuti perkembangan kelinci hias melalui media sehingga tahu jenis mana saja yang sedang diminati.

4. Jangan lupa untuk memberi vaksin dan menjaga kesehatan kelinci.

5. Beri Makanan yang berkualitas agar kelinci tumbuh dengan sehat, lucu, dan menggemaskan.

6. Jadilah anggota komunitas untuk mendapatkan informasi seputar kelinci dan menjaring pelanggan baru dengan menawarkan koleksi Anda.

7. Berikan penawaran harga yang cukup bersaing dengan penjual lain.

D. Hambatan Bisnis

1. Kelinci menjadi tidak sehat akibat kebersihan kandang yang tidak terjaga.

2. Perkembangan tren hewan peliharaan yang terkadang mengalami pasang surut.

3. Kenaikan harga pakan yang membebani pengeluaran bulanan,

E. Tips Bisnis

1. Sebarkan kartu nama dan pamflet yang mempromosikan usaha anda.

2. Rawat kelinci Anda sebaik mungkin agar tetap sehat dan bersih.

3. Ikutilah komunitas-komunitas pecinta hewan sebagai salah satu sarana promosi.

4. Ikutkanlah kelinci unggulan Anda di setiap kontes usaha Anda.

F. Analisis Bisnis

 

INVESTASI AWAL

Stok Kelinci indukan dan penjantan 30 ekor @Rp250.000

Rp7.500.000

Kandang

Rp1.000.000

Peralatan lainnya

Rp2.000.000

Bibit kelinci 20 ekor @Rp250.000

Rp5.000.000

Makanan dan obat-obatan kelinci

Rp600.000

Total investasi awal

Rp16.100.000

Masa manfaat peralatan adalah 3 tahun (36 bulan) dan memiliki nilai residu sebesar Rp100.000. Beban penyusutan per bulan adalah Rp3.000.000 dikurangi Rp100.000 hasilnya dibagi 36 bulan menjadi Rp81.000 per bulan.

Tempat usaha diasumsikan perkarangan rumah. Asumsi penjualan setiap bulan adalah:

Kelinci Anak: 10 Ekor @Rp200.000 menjadi Rp2.000.000

Kelinci induk: 10 ekor Rp300.000 menjadi Rp3.000.000

Penjualan urine dan kotoran kelinci : Rp200.000

Maka total penjualan Rp5.200.000.

BIAYA OPERASIONAL

Biaya gaji 1 orang karyawan

Rp700.000

Promosi dan kartu nama

Rp300.000

Biaya penyusutan peralatan

Rp81.000

Biaya listrik dan air

Rp200.000

Transportasi

Rp600.000

Biaya umum lain-lain

Rp300.000

Total Biaya Operasional

Rp2.181.000


Analisis Break Event Point (BEP)

Omzet per bulan adalah Rp5.200.000 dengan total biaya operasional Rp2.181.000 akan mendapatkan laba Rp3.019.000 per bulan. Makan bisnis ini akan balik modal pada 5,3 bulan.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement