Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Startup Unicorn Tak Mau IPO, Rudiantara: Ayo Kita Bicara

Ulfa Arieza , Jurnalis-Rabu, 28 Februari 2018 |19:04 WIB
<i>Startup</i> Unicorn Tak Mau IPO, Rudiantara: Ayo Kita Bicara
Foto: Rudiantara (Ulfa/Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah mendorong perusahaaan unicorn untuk menjadi perusahaan terbuka. Perusahaan bisa disebut unicorn adalah perusahaan dengan valuasi sebesar USD1 miliar.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, pihaknya akan mengajak serta unicorn Indonesia untuk menyampaikan keluhan mereka soal proses initial public offering (IPO). Sekaligus, menjelaskan lebih detail kepada mereka soal perusahaaan terbuka dengan mengajak serta stakeholder terkait yaitu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Saya harus ketemu, apa yang menyebabkan Anda enggak mau IPO. Ayo kita bicarakan dengan pemerintah, ayo kita bicarakan dengan bursa, OJK, karena gimana pun OJK dan BEI juga harus memerhatikan kepentingan investor publik," ujarnya di Gedung BEI, Rabu (28/2/2018).

 Baca juga:

Startup Harus Manfaatkan Pembangunan Infrastruktur

BEI Diminta Bentuk Aturan Khusus bagi Startup Unicorn IPO

Rudiantara menyebut, beberapa unicorn Indonesia sudah membicarakan rencana IPO dengan pemerintah maupun otoritas terkait. Proses IPO sendiri cukup membutuhkan waktu sehingga rencana tersebut masih dipertimbangkan dan dipersiapkan secara matang oleh masing-masing unicorn.

Sementara hitungan valuasi nantinya akan diserahkan kepada mekanisme pasar. Rudiantara menegaskan, valuasi perusahaaan bukan ranah pemerintah.

"Jad kita juga harus melihat bagaimana pasar akan mengapresiasi terhadap issuer atau emiten yang akan masuk. Ada orang merasa bahwa sekarang sebagai unicorn katakanlah valuasi saya sudah Rp100 tapi begitu dia mau masuk ke capital market, ternyata market hanya meng-apreciate Rp70 Rupiah, itu kan business judgement," kata dia.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement