JAKARTA - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) memberlakukan rekayasa lalu lintas melalui pemilahan plat kendaraan bermotor nomor ganjil-genap di tol Jakarta-Cikampek. Nantinya, pemberlakuan ganjil genap tersebut mulai pada 12 Maret 2018 pad gerbang tol wilayah kota Bekasi.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, diberlakukannya ganjil genap menurutnya sudah sangat tepat dan penting. Pasalnya, saat ini waktu tempuh jika melewati tol tersebut sudah sangat terlalu lama.
Sebagai salah satu contohnya saja, untuk waktu tempuh Jakarta-Bandung yang semula hanya membutuhkan waktu 3-4 jam saja kini harus membutuhkan waktu lebih lama hingga 5-6 jam. Sementara contoh lainnya, untuk menuju Bekasi, saat ini membutuhkan waktu hingga 2,5 jam padahal waktu tempuh yang dibutuhkan untuk menuju Bekasi semula hanya 1 jam saja.
Oleh karena itu, untuk memangkas waktu tersebut pihaknya memberlakukan ganjil genap. Karena selain meminimalisir kemacetan, dengan ganjil genap juga bisa mengedukasi masyarakat untuk menggunakan kendaraan umum.
"Urgensinya sekarang coba lihat sekarang kalau ke Bandung sampai 5-6 jam, orang dari Bekasi ke Jakarta rata-rata 2,5 jam. Dengan seperti itu biaya yang kita keluarkan triliunan. Kita pada dasarnya 1 memperlancar dan mengedukasi untuk menggunakan kendaraan umum," ujarnya di Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (1/3/2018).