Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Siap-Siap, Ganjil-Genap Sasar Tol Jagorawi

Koran SINDO , Jurnalis-Selasa, 06 Maret 2018 |09:40 WIB
Siap-Siap, Ganjil-Genap Sasar Tol Jagorawi
Foto: Sosialisasi Ganjil-Genap di Tol Bekasi (Lidya/Okezone)
A
A
A

BEKASI - Pemerintah berencana memperluas cakupan program pembatasan kendaraan melalui sistem ganjil-genap nomor kendaraan di jalan tol.

Setelah di tol Bekasi, ke depan program tersebut akan diterapkan untuk tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi) dan ruas tol di Jabodetabek lainnya.

Mengenai kapan rencana tersebut akan di implementasikan, masih akan melihat sejauh mana keberhasilan program Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mengatasi kepadatan ken daraan di jalur tol. Adapun sistem ganjil genap tol Bekasi, tepatnya Bekasi Barat dan Bekasi Timur, akan tetap dimulai sesuai rencana yakni pada Senin 12 Maret 2018.

 Baca juga: Ganjil-Genap di Pintu Tol, Menhub: 12 Maret Kita Terapkan

Kepala BPTJ Bambang Prihartono mengatakan, sistem ganjil-genap merupakan satu dari tiga program dalam rangka mengurangi kepadatan di jalan tol. Dua program lainnya, Lajur Khusus An g kutan Umum (LKAU) dan pem batas an jam operasional angkutan barang golongan III, IV dan V. Ketiga program tersebut akan di gelar bersamaan. Setelah Bekasi, ruas tol selanjutnya yang disasar adalah tol Jagorawi.

”Nanti akan kami evaluasi lagi, yang mana paling berhasil dari ketiganya itu yang akan kami terapkan di jalur tol Jagorawi,” ungkap Bambang saat men dampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya pada kegiatan sosialisasi penerapan ganjil-genap di pintu tol Bekasi Barat kemarin.

Menhub Budi Karya Sumadi membenarkan kebijakan gan jil-genap ini bakal didukung dengan pembatasan angkutan barang serta penerapan lajur khu sus bus de ngan trayek Bekasi- Jakarta.

Baca juga: Berlakukan 3 Aturan Sekaligus, Menhub Berharap 40% Kemacetan di Tol Cikampek Berkurang

Ketiga kebijakan tersebut akan diterapkan pada Senin 12 Maret 2018 mulai Senin-Jumat dari pukul 06.00- 09.00 WIB. ”Potensi kurangi kemacetan besar sekali karena ada tiga kebijakan yang dijalankan bersamaan. Kami harapkan 30-40% bisa kurangi kemacetan,” ungkap Menhub Budi Karya.

Budi Karya berharap program ganjil-genap mendorong pengguna kendaraan pribadi beralih ke bus umum. Dia menjamin bus lebih lancar karena memanfaatkan lajur khusus di jalan tol. Sebagai tempat parkir akan disediakan lima titik parkir.

Lima titik yang di maksud adalah Mega City Bekasi, Summarecon Mall Bekasi, Taman Galaxy Bekasi, Bekasi Trade Center, dan Grand Dhika Bekasi. Adapun tarif parkir bus ditetapkan sebesar Rp10.000 per sekali parkir dan Rp20.000 untuk harga tiket bus.

”Kami siapkan bus secara khusus. Mereka yang tidak menggunakan kendaraannya bisa menggunakan bus,” imbuh Menhub.

 Baca juga: Aksi Menko Luhut dan Menhub Bagi-Bagi Brosur di Tol Bekasi

Dia yakin pembatasan angkutan barang dapat efektif mengu rangi kemacetan lantaran ma yoritas truk yang melintasi ja lan tol Jakarta-Cikampek meng angkut muatan yang melebihi kapasitas (over loaded) dan berdimensi di luar ke tentu an (over dimension).

Over loaded dan over dimension meng akibatkan laju truk menjadi pelan dan menghambat per gerakan kendaraan lain. Budi Karya lantas menuturkan, tiga kebijakan yang akan diterapkan mulai pekan depan ini merupakan model percontohan. Ke depan, ungkap Menhub, model seperti ini bakal dijalankan di beberapa titik lain.

”Ini adalah suatu model dan akan diberlakukan dengan waktu yang lebih panjang dan di tempat yang lain,” ujarnya.

Sementara itu, Menko Maritim Luhut Pandjaitan mengungkapkan penerapan kebijakan ganjil-genap bagi kendaraan pribadi merupakan upaya pemerintah untuk mengurai kemacetan di sepanjang ruas tol Bekasi-Jakarta.

”Jadi, Pak Budi (Menhub) ini berpikir maju, beliau membuat semua lalu lintas dibuat permodelan dengan komputer sehingga nanti akan dibaca bagaimana kendaraan itu dapat diatur dengan baik karena kan ada kendaraan yang terlalu berat sampai 40 ton, akhirnya jalan jadi cepat rusak,” katanya.

Pangkas 30%-40% Kemacetan Tol

Untuk menyambut pemberlakuan sistem ganjil-genap pada 12 Maret 2018 mendatang di pintu tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur, pemerintah pusat bersama pemerintah dae rah telah melakukan persia pan dan sosialisasi.

Program ganjil-genap ini akan diterapkan pada pukul 06.00-09.00. Selain sistem ganjil genap, ada dua kebijakan lain, yaitu lajur khusus angkutan umum (LKAU) dan jam operasional ang kutan barang golongan III, IV, dan V, akan difungsikan secara bersamaan di tol Jakarta- Cikampek.

Menhub menjelaskan, penerapan ketiga aturan di ger bang tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur tersebut adalah lang k ah awal untuk memangkas kemacetan yang kerap memanjang pada saat pagi hari dari arah tol Bekasi ke Jakarta.

”Bisa memangkas kemacetan 30%-40% di tol,” ungkapnya.

Penerapan ganjil-genap di pintu tol Bekasi Barat dan Be kasi Timur akan berimbas terhadap para pengguna tol. Karena itu, pengguna tol diminta memanfaatkan jalur arteri Kali Ma lang yang tembus hingga ke tol Becakayu atau lewat pintu tol lain untuk menuju Jakarta bila tidak ingin terkena pem ber lakuan kebijakan ganjil-genap.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Yayan Yuliana memperkirakan, peningkatan arus lalu lintas di jalan arteri mung kin tak dapat dihindari bila sistem ganjil genap itu diberlakukan.

”Memang efeknya bisa macet parah di jalan arteri, tapi kami terus siasati mengurai kemacetan itu,” katanya.

Untuk itu, pemerintah telah menyiapkan moda transportasi publik untuk dapat men g angkut penumpang dari arah Be kasi menuju tempat kerjanya di Jakarta.

Karena peningkatan volume kendaraan itu bakal terjadi di Jalan Kalimalang dan tol Becakayu yang sekarang kosong juga akan meningkat. Yayan mengimbau masyarakat untuk menggunakan bus Trans-Jabodetabek yang telah di atur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 99/ 2017 tentang Penggunaan Lajur Khusus untuk Angkutan Umum dengan Mobil Bus pada Jalan Tol di Wilayah Jabodetabek.

Saat ini, kata Yayan, BPTJ telah menyiapkan 60 bus untuk bisa dioperasikan dari gerbang tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur seiring pemb erla kuan aturan ganjil-genap. Untuk saat ini baru 40 bus yang di operasikan, dengan harapan akan ada pergeseran dua ribu orang yang beralih dari mobil pribadi ke angkutan umum.

Tak Banyak Efektif

Rencana kebijakan pemberlakuan ganjil-genap di ruas tol Bekasi Barat dan Timur dinilai tak akan efektif. Polda Metro Jaya memprediksi imbas kebijakan ini akan memicu kemacetan di sepanjang jalan alternatif dari Bekasi hingga Jakarta.

Dirlantas Polda Metro Jaya Kom bes Pol Halim Pagarra mengatakan, pihaknya sudah merekomendasikan sistem pengawasan elektronik segera di berlakukan untuk mengurai kemacetan di Jakarta.

”Ganjil-genap tidak efektif kalau diberlakukan di jalan tol. Kami sudah sampaikan pokoknya lebih efektif pakai elektronik, tapi belum. Itu kan saran saja,” terangnya.

Menurut Halim, sistem pengawasan secara manual yang diterapkan akan memakan banyak waktu bagi petugas kepolisian melakukan pengecekan.

”Kenapa enggak langsung pakai elektronik saja mel kukan razianya? Jadi kalau kendaraan lewat situ, langsung kena tilang. Jadi bukan kami polisi yang sibuk untuk mengurai (kendaraan) ganjil-genap,” kata Halim.

Sekadar informasi, ruas jalan arteri yang bisa dijadikan sebagai jalur alternatif terdapat di sepanjang Jalan Inspeksi Ka limalang mulai dari Jalan KH Noer Ali, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, hingga Jalan Kalima lang, Jakarta Timur. (Ichsan Amin/Abdullah M Surjaya)

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement