JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) memilih atau selektif terhadap proyek yang akan dibiayai. Setelah 9 tahun berdiri, dia meminta supaya proyek yang dibiayai oleh Sarana Multi Infrastruktur bisa memberikan dampak yang berkelanjutan (sustainable).
Dia mencontohkan, Ternate dan Tidore dengan jumlah penduduk 1,8 juta jiwa memiliki potensi sumber daya alam (SDA) luar biasa. Jika di sana ada pembangunan infrastruktur, maka untuk ekspor ikan segar langsung ke Jepang bisa dilakukan
"Saya pergi ke Tidore dan Ternate, mereka bicara makan di sini ikan segar hanya mati satu kali, kalau di Jakarta ikan sudah mati lima kali, dipancing mati satu kali, di nelayan mati dua kali, pindah ke pasar mati tiga kali sampai di dapur sudah mati lima kali. Tapi poin saya untuk Ternate dan Tiodre di sana ada potensi, lokasi jelas, bagus. Saya sarankan ini familier dengan SMI," tuturnya dalam perayaan ulang tahun ke-9 PT SMI, di Grand Ballroom, Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (15/3/2018).
Sri Mulyani melanjutkan, SMI harus bisa membiayai proyek yang dampaknya berkelanjutan. Pasalnya, semakin ke depan, kebutuhan terhadap pembangunan infrastruktur tidak bisa ditunda lagi.
"Pesan saya ke SMI di ulang tahun ke-9, harus selektif dan strategis terhadap proyek yang dikerjakan," tuturnya.
SMI, kata Sri Mulyani, harus bisa masuk ke berbagai sektor yang proyeknya sangat beragam. Bukan hanya membiayai proyek trasdisional seperti jalan raya dan jalan tol.
"Dulu saya di Bank Dunia jalan raya tidak lagi masuk proyek untuk dibiayai, kecuali jalan di daerah remote. Jadi kalau sudah matang, SMI harus pikirkan masuk ke daerah jauh lebih remote," tuturnya.
Misalnya, proyek pembiayaan SMI di Kalimantan masih sedikit, begitu juga baru sekarang ini masuk ke wilayah Sulawesi. Artinya, katanya, pembiayaan proyek infrastrukturr harus adil dan merata di seluruh wilayah Indonesia.
(Fakhri Rezy)