Selain itu, kerja sama juga menjadi peluang yang baik bagi perusahaan untuk melakukan ekspansi guna mendukung kompetensi yang selama ini sudah ada. Silmy berharap nantinya perseroan juga dapat memproduksi turbin dengan mengedepankan konten lokal.
"Ke depannya bukan hanya dalam konteks memasarkan atau kerja sama dalam sisi perawatan atau teknikal, tetapi juga untuk memproduksi turbin ke depannya," kata dia.
Dia menambahkan lima turbin yang dipasok ini akan ditempatkan pada pabrik gula milik BUMN dan perusahaan swasta. Ada pun turbin tersebut akan digunakan pabrik gula BUMN milik PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) dan PT Perkebunan Nusantara XI (Persero), yang sebelumnya telah menjalin kontrak dengan PT Barata Indonesia.
Baca Juga: Kemendag Impor Gula Mentah hingga 1,8 Juta Ton
Silmy menilai potensi industri gula dengan menggunakan turbin sekitar 100-200 juta dolar AS dalam kurun waktu 2-3 tahun ke depan dengan total investasi pabrik gula sekitar Rp5 triliun sampai Rp10 triliun hingga 3 tahun ke depan.