Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Jadi Roda Perekonomian, Sistem TI Sektor Keuangan RI Dinilai Masih Kondusif

Widi Agustian , Jurnalis-Jum'at, 06 April 2018 |13:00 WIB
Jadi Roda Perekonomian, Sistem TI Sektor Keuangan RI Dinilai Masih Kondusif
(Ilustrasi: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Critical Infrastructure disebut juga sebagai sektor kritis merupakan sektor yang menjadi roda perekonomian dan juga kesehatan dari suatu negara. Dengan perkembangan teknologi informatika (TI) yang sangat pesat, keamanan suatu negara dapat diancam hanya melalui sektor-sektor tersebut.

Salah satu sektor kritis di Indonesia adalah sektor keuangan dan sektor pemerintahan. Kedua sektor dinilai kondusif karena sudah sangat baik menerapkan keamanan siber untuk menghindari berbagai ancaman. Walaupun sebelumnya marak berita tentang skimming di ATM perbankan, sistem TI itu sendiri masih aman.

“Indonesia tahun lalu telah meluncurkan badan keamanan siber nasional. Sementara sejumlah Kementrian yang berbeda beralih ke transformasi data.” kata Chief Information Security Officer Fortinet, Phil Quade dalam keterangan tertulisnya, Kamis (5/4/2017).

Salah satu solusi yang dapat digunakan untuk terus menjaga keamanan sektor-sektor kritis pada sebuah negara yaitu dengan security fabric. Cara kerja security fabric cukuplah detail, seperti bahan kain besar yang direntangkan, ketika ada sebuah ancaman masuk ke dalam sistem dan mencari titik masuk yang pas, security fabric akan membedah seluruh sisitem pada bahan tersebut. Jika nanti ditemukan keanehan atau malware, maka seluruh sistem akan segera diinformasikan sehingga sistem akan memperkuat keamanannya.

Dia menjelaskan, saat ini banyak sekali mesin yang telah terkoneksi dengan internet. Jelas, teknologi tersebut mempermudah pekerjaan manusia dibandingkan zaman dulu, ketika manusia masih harus secara manual mengoperasikannya. Namun, dibalik manfaatnya tersebut terdapat celah bagi berbagai serangan siber, yang jika tidak dicegah tentu saja akan sangat merugikan.

“Dulu mungkin jika ada yang ingin menyerang sebuah negara, akan melawan militer negara tersebut. Kini, semua itu telah berubah. Mereka akan berpikir untuk apa menyerang militer negara lagi, lebih baik mereka meretas sistem dari ‘critical infrastructure’. Mereka tinggal meretas misalnya, pembangkit tenaga listrik atau sistem sumber pengaliran air, maka semua orang di negara tersebut akan kesusahan. Itulah cara serangan siber di masa kini, ‘critical infrastructure’ menjadi incaran utama,” jelas dia.

Di Amerika sendiri, kata dia, setidaknya ada 16 sektor yang dianggap sebagai sektor kritis dan masuk ke dalam ‘Critical Infrastructure’ . Sektor-sektor tersebut adalah sektor kimia, sektor fasilitas komersial, sektor komunikasi, sektor manufaktur kritis, sektor bendungan, sektor basis industri pertahanan, sektor layanan darurat, sektor energi, sektor jasa keuangan, sektor pangan dan pertanian, sektor fasilitas pemerintahan, sektor layanan kesehatan dan kesehatan masyarakat, sektor teknologi informasi, reaktor nuklir-bahan-sektor limbah, sektor agen khusus, sektor sistem transportasi, dan sektor air dan sistem air limbah.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement