KUPANG - Pengamat Perbankan Piet Jemadu mengatakan, pihak bank dan jasa keuangan lainnya sebaiknya waspada karena lebih rawan diserang virus ransomware wannacry melalui jaringan komputer di kantor bersangkutan.
"Meskipun belum ditemukan serangan lanjutan virus ransomware wannacry melalui jaringan internet pascaserangan virus itu ke-99 negara termasuk ke Rumah Sakit Harapan Kita dan Rumah Sakit Dharmais di Jakarta, pihak perbankan diingatkan agar lebih berwaspada," kata Piet Jemadu di Kupang, Selasa.
Pengawas independen Bank NTT itu mengatakan hal tersebut menanggapi peringatan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika yang sukses menangkal virus ransomware wannacry sehingga tidak menyerang jaringan komputer di kantor, lembaga dan instansi di Tanah Air.
Sebelumnya Menteri Kominfo Rudiantara mengingat pihak Ototritas Jasa Keuangan (OJK) untuk waspada terhadap virus ransomware wannacry sehingga tidak menyerang jaringan komputer di tempat kerja.
Sebab di antara korban 'infeksi malware' ini kata Menteri adalah beberapa website pemerintahan yang kemungkinan menyimpan beberapa data-data nasabah, keuangan nasabah dan datanya lainnya yang sayang apabila diserang virus ini.
Menurut Piet Jemadu, sampai saat ini keberadaan sarana komputer dan jaringannya di seluruh kantor Bank NTT masih aman dari serangan virus ransomware wannacry.
Sebab menurut dia Ransomware adalah sebuah jenis malicious software atau malware yang menyerang komputer korban dengan cara mengunci komputer korban atau meng-encrypt semua file yang ada sehingga tidak bisa diakses kembali.