JAKARTA - Bank Indonesia (BI) kembali menaikkan 50 basis points (bps) 7-Day Reverse Repo Rate (BI 7-Day RR Rate) menjadi 5,25%. Keputusan ini dinilai telat karena Rupiah terus melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Menurut Pengamat Ekonomi Bhima Yudhistira, terus anjloknya mata uang Garuda karena lambatnya respons Bank Indonesia (BI) dan pemerintah. Padahal seharusnya, BI utamanya sudah bisa memprediksi dinamika tersebut.
"Saya ibaratkan pemerintah dan BI, pemadam kebakaran yang datang setelah rumahnya habis terbakar," tuturnya saat dihubungi Okezone.
Menurutnya, jika tidak ada respons yang cepat dan tepat dari BI dan pemerintah, mata uang Garuda bakal lebih terpuruk. "Kalau kondisi terus begini akhir Juli sangat mungkin rupiah tembus Rp14.700-Rp14.800 per USD," ujarnya.